Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Ketergantungan Menggunakan Handphone

Hari ini saya mendapatkan kejadian yang berbeda saat saya menaiki lift di pagi hari. Apakah yang membedakannya? Saya melihat bahwa orang-orang yang menaiki lift hari ini (sekitar 5-7 orang) tidak ada yang memegang handphone. Dan ini adalah luar biasa sekali! Karena kejadian ini adalah sangat jarang terjadi selama saya bekerja di kantor ini. Sebelumnya, sering saya perhatikan saat naik/turun lift, hampir semua penumpang lift tersebut memegang handphone, ada yang hanya dipegang saja, kebanyakan melihat ke handphonenya, mungkin ada yang sedang ber-whatsapp atau melihat social media. Saat saya cek di google, ternyata ada penyakit yang dinamakan nomophobia. Nomofobia (bahasa Inggris: Nomophobia, no-mobile-phone phobia) adalah suatu sindrom ketakutan jika tidak mempunyai telepon genggam (atau akses ke telepon genggam).Istilah ini pertama kali muncul dalam suatu penelitian tahun 2008 di Britania Raya oleh YouGov yang meneliti tentang kegelisahan yang dialami di antara 2.163

Take Action! Stop dreaming

Sejak awal tahun 2019, saya sudah menuliskan target yang ingin dicapai, lumayan banyak, ada 30 target yang saya buat. Dalam 10 hari pertama di January 2019 ini, saya sudah review, tulis ulang target tersebut 3 kali, dan sisanya membayangkan/visualisasi mengenai bagaimana jika target tersebut tercapai, pasti keren banget. Tapi.......... Pagi ini, saya disadarkan oleh video dari youtuber yang bilang: "come on guys, you must take ACTION! Gw gak akan bisa bantu dengan teori digital marketing ini jika elo tidak take action. Kalau yang sudah ikut kelas gw, tapi tidak take action, tidak akan pernah tahu hasilnya" . Kurang lebih seperti itu isinya. (Btw, saya sedang tertarik untuk mencari tahu mengenai digital marketing karena saya pikir, ilmu ini menarik banget dan sesuai dengan kondisi saat ini yang semuanya serba digital...) Jadi, video sudah selesai, tapi saya merasa terganggu dengan komen itu, setelah dipikirkan, langsung saya sadar bahwa; saat ini saya masih bermimpi d

Total berlari sejauh 1.164 km di tahun 2018

Ya betul! Total berlari sejauh 1.164 km (seribu seratus enam puluh empat kilometer). Saya ingin ceritakan bahwa: -  Saya baru berhasil mencapai 1.000 km di tahun ke-3 setelah niat tersebut dilaksanakan, mulai di  tahun 2016 saya dan baru berhasil mencapai 1.000 km di tahun 2018. - Saya berlari setiap hari dengan rata-rata jarak 3-5 km di hari biasa dan 5-10 km di akhir minggu. - Saya melakukan olah raga lainnya seperti bersepeda, angkat badan dan angkat beban untuk memperkuat tubuh saya saat berlari. -  Saya mengalami masa bosan, lelah dan muak dengan lari karena sempat 2 tahun tidak tercapai. Akhirnya memutuskan, kalau saya bosan, lari dengan jarak pendek saja. Hal ini cukup berhasil untuk memaksa saya berlari setiap hari. - Saya juga tidak berlari jika merasa badan tidak enak/fit dan menggantinya dengan angkat badan/beban sebagai variasi olahraga.  Saya bukan atlit lari, tapi saya bangga bisa berlari sejauh itu karena saya mencapai jarak yang lebih jauh dari seb