Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

7 Teknik untuk Take a Break!

“If you feel struggling and burn out, you need a break instead of productivity” – anonymous “Jika Anda sudah berjuang dan terlalu Lelah, Anda perlu istirahat daripada menjadi produktif”- anonim Take a Break! Atau, istirahatkan tubuh anda!  Ambil langkah mundur dan keluar dari pikiran Anda. Banyak hal tidak seburuk yang anda pikirkan.  7 teknik berikut ini akan membantu anda untuk mengistirahatkan tubuh anda: 1) Lihat faktanya Mundur selangkah dan lihat situasi Anda saat ini dari sudut pandang yang murni objektif. Apa saja faktanya? Fakta tidak besar kesepakatan, tapi interpretasi Anda tentang mereka bisa. Maukah kamu mengingat situasi saat ini dua puluh tahun dari sekarang? Apakah itu benar-benar masalah besar? Jika tidak, bisakah kamu melepaskannya?   2) Bicaralah dengan teman Hubungi teman baik anda yang dapat berdiskusi untuk mendengarkan pendapat dari sisi yang berbeda. Teman yang tepat akan membuat anda senang dan mengistirahatkan tubuh/pikiran anda.   3) Pekerja

5 Teknik Mengembalikan Motivasi Diri

“Start where you are. Use what you have. Do what you can.” -Arthur Ashe “Mulai dari tempat Anda berada. Gunakan apa yang Anda miliki. Lakukan apa yang kamu bisa." -Arthur Ashe, seorang pemain tenis profesional Amerika yang memenangkan tiga gelar tunggal Grand Slam. Dalam kehidupan sehari-hari, kita perlu memiliki motivasi diri untuk membuat diri selalu semangat. Namun, motivasi akan datang dan pergi. Untuk mengembalikan motivasi tersebut, banyak hal yang bisa kita lakukan. Berikut 5 teknik untuk kembali termotivasi: 1. Tuliskan daftar dan selesaikan. Tulis daftar semua hal yang harus Anda lakukan tetapi telah ditunda. Kelompokkan jenis pekerjaan ini dalam kategori: pekerjaan kantor, kebutuhan Pribadi dan lainnya. Lalu, buat jadwal dan memblok waktu untuk menyelesaikannya.     2. Selesaikan tugas yang sederhana dan mudah. Kerjakan tugas kecil yang bergerak Anda menuju tujuan Anda. Kemudian, jika Anda menyukainya, kerjakan yang lain dan lihat ke mana ia membawa And

6 Hal Bermanfaat untuk Mengurangi STRESS

Stress adalah respons tubuh kita terhadap tekanan. Banyak situasi atau peristiwa kehidupan yang berbeda dapat menyebabkan stres. Ini sering dipicu ketika kita mengalami sesuatu yang baru, tidak terduga atau yang mengancam rasa diri kita, atau ketika kita merasa kita memiliki sedikit kendali atas suatu situasi – menurut www.mentalhealth.org.uk Dari buku yang saya baca; “Meraih Sukses di Era Next Normal oleh Dale Carnegie” ternyata STRESS adalah singkatan dari aktivitas yang bisa mengurangi stress itu sendiri; S - Self-awareness (Kesadaran Diri). Kesadaran diri merupakan sikap yang berupaya memerhatikan pikiran, perilaku, perasaan dan dampaknya terhadap orang lain. Sikap ini termasuk menyadari kekurangan diri dan berusaha memperbaikinya.   T - Tender loving care (Lembut penuh kasih sayang). Hal ini diperuntukkan untuk diri sendiri. Agar menyayangi diri sendiri dan menerima saat diri sedang Lelah, gelisah atau kuatir untuk hal-hal tertentu. Berani untuk stop dan beristirahat sejenak

Menjadi Orang yang Gigih

“Do it badly; do it slowly; do it fearfully; do it any way you have to, but do it.” “Lakukan dengan buruk; lakukan pelan-pelan; lakukan sambil takut-takut; lakukan dengan cara apa pun, tetapi lakukan. ” ― Steve Chandler, penulis buku terkenal; Reinventing Yourself: How to Become the Person. Orang yang gigih adalah orang yang selalu bangkit, tetap berusaha dan tetap maju, walaupun menemukan kegagalan dalam setiap usaha yang dilakukan. Untuk menjadi seseorang yang gigih, perlu memiliki sikat berikut ini: 1.        Memiliki tujuan. Tujuan yang memenuhi SMART:  S pecific: tujuan yang jelas dan dituliskan. Measurable: terukur.  A chievable: bisa dicapai. R ealistic: realistis.  T imely: memiliki jangka waktu tertentu. 2.        Komitmen. Selalu berjanji kepada diri sendiri untuk melakukan hal-hal yang telah direncanakan. 3.        Mempunyai role model. Memiliki contoh seseorang public figure yang telah berhasil dan dipelajari sejarah kesuksesannya. 4.        Optimis. Percaya

1% Saja Meningkatkan Kemampuan Diri!

If you get one percent better each day for one year, you'll end up thirty-seven times better by the time you’re done – James Clear “Jika Anda mendapatkan satu persen lebih baik setiap hari selama satu tahun, Anda akan berakhir tiga puluh tujuh kali lebih baik pada saat Anda selesai” James Clear menuliskan di website-nya: https://jamesclear.com/continuous-improvement Tiga hal berikut ini akan membuat anda satu persen lebih baik setiap harinya. 1)       Membaca buku pengembangan diri minimal 20 lembar. Buku pengembangan diri ini disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Bisa dengan topik kepemimpinan, pengaturan waktu, keuangan atau bidang-bidang yang sedang dipelajari secara khusus. Jadwalkan waktu di pagi hari atau sore hari untuk membaca buku ini. Saya membiasakan untuk membaca buku pengembangan diri di pagi hari sebelum bekerja. Dengan membaca 10-15 menit saja, biasanya saya akan mendapatkan ide mengenai bagaimana saya menjalankan hari ini, bagaimana saya berbicara

Inilah Jenis Kemampuan Bertahan dalam Menghadapi Krisis

 Ada pepatah jepang “Nana korobi, ya oki” yang artinya “Jatuh tujuh kali, bangkit delapan kali”. Itu berarti memilih untuk tidak pernah putus asa, dan selalu berusaha untuk lebih baik. Dunia saat ini sedang berubah, dengan adanya pandemic Covid-19, pola hidup masyarakat menjadi berubah; Tidak dapat bertemu muka - bekerja di rumah Tidak dapat makan di restoran/cafĂ©/tempat umum – makanan di bawa pulang. Tidak dapat masuk mall/pusat perbelanjaan/toko – pembelian online.  Akibatnya, untuk usaha-usaha dengan konsep restoran, toko di mall banyak yang mengalami kerugian dan harus tutup atau mengurangi karyawannya. Namun, ada juga perusahaan dan pengusaha yang berusaha untuk bertahan dan membuat strategi-strategi baru dalam menghadapi perubahan ini. Kemampuan bertahan ini dinamakan resilience yaitu; kemampuan untuk pulih dan bangkit kembali dari kesulitan dan penderitaan, merasa lebih kuat dan lebih mampu untuk mengatasi dari sebelumnya. Menurut Katie Hurley* ada 4 type dari resilience, y

4 Strategi Untuk Menjaga Motivasi Diri

Untuk orang-orang yang sedang semangat dan mempunyai motivasi tinggi. Mereka sudah sangat terbiasa menetapkan goals/tujuan setiap hari. Goals ini termasuk; membaca buku, olahraga, menuliskan goals harian, dan lainnya. Menarik sekali mengetahui, bahwa faktanya, semua itu memiliki tantangan sendiri-sendiri. Beberapa orang bertahan 3-4 hari, setelah itu, datang rasa malas, terlewat 1-2 hari. Ada yang baru 2 hari melakukan goals, pada hari ketiga sudah tidak lagi. Bagaimana untuk tetap selalu termotivasi? Inilah strategy yang diberikan oleh Dr. Todd DeWett, pakar yang dicari secara internasional, pembicara TEDx empat kali, dan telah dikutip di TIME, New York Times, Bloomberg Businessweek, Forbes, CNN, dan banyak outlet lainnya (lihat: https://www.drdewett.com/ ) 1.   Buat goals yang pasti tercapai/ringan. Goals yang terlalu tinggi/sulit akan menghilangkan motivasi diri. Seperti para pelari marathon, sebelum bisa berlari sejauh 42 km tanpa henti, mereka akan memulai dari 1 km berlari

Tahun Baru, Tantangan Baru

Selamat Tahun Baru 2021! Setelah melihat blog saya, ternyata saya hanya menulis 1x kali saja. Perlu diakui, saya tidak cukup disiplin menulis untuk blog ini di tahun 2020 kemarin. Tentunya, ini menjadi catatan untuk saya Pribadi, bahwa goals saya di 2021 salah satunya adalah menulis dan mem-post tulisan tersebut secara lebih aktif. Di awal tahun ini, saya mau membagikan hal-hal yang menurut saya akan membuat saya menjadi lebih baik lagi di tahun 2021 ini: Meningkatkan keahlian Latar belakang keahlian saya adalah bidang facility management/pengelolaan fasilitas. Saya berpengalaman lebih dari 20 tahun di bidang ini. Pada dasarnya facility management adalah bidang yang bisa dipelajari siapa pun dari bidang ilmu apa saja. Di tahun 2021 ini, saya berencana untuk mempelajari keahlian baru, antara lain:   1.        Public Speaking. Saya ingin bisa membagikan ilmu yang saya punya ke banyak orang, agar mereka mengetahui lebih jauh mengenai facility management. Saya sadari, bahwa untuk