Langsung ke konten utama

Mengingatkan Kembali untuk Chase Excellence, Mengejar Keunggulan


Akhirnya, berhasil tambah cerita lagi di blog saya ini. Terakhir saya menulis di bulan April 2016 dan benar-benar tidak tambah cerita lagi sejak saat itu.

Anyway, saya membuat target pribadi untuk selalu tambah cerita min. 1 cerita per minggu mulai bulan July 2017 ini.

Ok, judul dari cerita ini adalah: Mengingatkan Kembali untuk Chase Excellence, Mengejar Keunggulan.

Kata chase excellence ini saya dapatkan saat menonton film india; Three Idiots. Terus terang, saya lupa kapan tepatnya saya menonton film ini, kira-kira tahun 2010 atau 2011.

Sekadar mengingatkan, cerita Three Idiots ini adalah mengenai dua teman mencari teman lama mereka yang hilang. Mereka kembali ke masa kuliah mereka dan mengingat kenangan teman mereka yang mengilhami mereka untuk berpikir secara berbeda, bahkan saat seluruh dunia menyebut mereka; “Idiots”

Yang menarik adalah sang teman yang dibilang idiots ini, pada film ini, teman ini mempertanyakan banyak hal yang tidak umum (out of the box), tetapi tidak diterima di jaman itu oleh para dosen India yang digambarkan masih kolot. Sang teman ini akhirnya menjadi seorang inventor/penemu yang berhasil dan mendapatkan banyak penghargaan. Dan karakter sang penemu ini adalah orang yang sangat suka bermain dan mencari tahu mengenai sesuai yang baru.

Dari dialah (teman ini diperankan oleh Aamir Khan dengan bagus sekali) kalimat “chase excellence” ini menjadi sangat membekas untuk saya. Karena, dengan selalu mengingatkan diri bahwa hidup ini adalah untuk selalu “chase excellence” maka, saya menjadi seorang yang selalu:
  • Mendengarkan orang lain yang menceritakan hal-hal baru, setidaknya belum pernah saya dengar sebelumnya.
  • Berbesar hati saat orang lain mengatakan saya salah, karena saya memiliki alasan untuk mendengarkan hal-hal yang baru dari orang lain.
  • Menceritakan hal-hal baru kepada orang terdekat saya, terutama untuk mendapatkan umpan balik dari mereka.
  • Berusaha menulis; ini adalah tulisan saya yang terbaru setelah lama mengalami kemalasan diri untuk menulis.
  • Rajin mengevaluasi diri mengenai hal-hal yang dipelajari atau dilakukan saat ini, apakah akan menjadikan diri lebih baik (unggul dari sebelumnya) atau tidak merubah apa-apa.

Untuk mengingatkan diri agar selalu “chase excellence” saya banyak melakukan hal-hal: 
  • Membaca buku psikologi, pengembangan diri dan manajemen umum, dan akhir-akhir ini membaca cerita sukses seperti: Jack Ma dan Warren Buffet.
  • Mempelajari hal baru, dalam hal kecil seperti melakukan kebiasaan yang berbeda; terutama olahraga, atau dalam hal besar yaitu membuat perusahaan baru.
  • Berpikir positif, dengan melakukan afirmasi dan merenung secara periodik untuk menemukan hal-hal baru yang akan menyemangati saya dalam melakukan aktivitas dan mengambil keputusan.
  • Disiplin, memaksa diri untuk disiplin dengan membuatkan jadwal untuk diri sendiri dan memonitor hasil-hasil yang telah dilakukan.
  • Evaluasi diri, terakhir, evaluasi diri ini biasanya setelah menyemangati diri dengan berpikir positif dan menemukan pemikiran baru yang menyenangkan hati. Dari evaluasi ini akan menghasilkan keputusan-keputusan yang menjadi bagian dari “chase excellence”.

Faktanya, saya akui bahwa untuk memaksa diri untuk selalu berpikir “chase excellence”
juga memiliki tantangan tersendiri, apalagi jika menemukan bahwa keputusan yang diambil
itu ternyata memberikan hasil yang tidak sesuai yang diharapkan.

Nah, jika itu terjadi, walaupun akan mengalami masa-masa malas, bete dan sedih, pada akhirnya, saya akan maju terus dan mengambil keputusan baru dengan pertimbangan yang lebih baik, karena saya sadar, bahwa jika ada hal-hal buruk atau tidak sesuai harapan, sebenarnya ini bagian dari pembelajaran hidup saya.

Saya pada akhirnya akan mengucapkan syukur kepada Allah SWT telah mendapatkan pengalaman baru (yang terus terang saja, tidak sesuai dengan harapan saya), tapi juga meminta agar diberikan kekuatan dalam menjalani hidup selanjutnya.

Penyesalan ini bisa dilupakan dengan meyakinkan diri, bahwa pasti ada hikmahnya diberikan cobaan seperti ini, jadi cukup penyesalan sesaat saja, dan setelah itu membuat rencana baru dengan antisipasi yang lebih baik untuk menghindari terjadinya kesalahan yang sama.

Semoga tulisan ini bermanfaat.

Salam Chase Excellence,


Jufiandi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 aspek menarik selama perjalanan ke Jerman

Saya mendapatkan pengalaman menarik selama perjalanan ke Jerman bersama keluarga.  Berikut lima aspek menarik yang mencerminkan keunikan negara ini. 1. Orang Jerman cukup ramah. Ketika berinteraksi dengan orang Jerman, terasa ramah. Walau kesulitan mengerti bahasa Inggris, mereka berusaha menjawab pertanyaan kami.  2. Sistem transportasi umum yang ada menurut saya efisien sekali, sistem tiket manual dari ticket vending machine dan menggunakan aplikasi bisa. Berlaku untuk bis, trem, kereta dalam kota (seperti MRT) dan kereta antar kota. 3. Kemandirian dari orang-orang Jerman. Beberapa saya lihat para lanjut usia yang pergi sendiri dengan alat bantu. Tentunya fasilitas yang ada mendukung seperti bis yang miring menyesuaikan dengan tinggi trotoar dan kereta yang memiliki perpanjangan lantai, sehingga memudahkan penumpang berkursi roda. 4. Lanskap Jerman. Banyak bangunan tua yang terawat dan menjadi obyek turis. Setiap sudut Jerman memberikan cerita dan karakter uniknya sendiri

Menjelajahi Jerman: Melihat Negara Mandiri

  Kami sekeluarga mengunjungi Jerman di bulan Desember 2023, dengan antusiasme untuk mendatangi kota-kota besar di Jerman dan harapan untuk melihat keindahan dari kota-kota tersebut. Pastinya, ada keraguan dengan ketidakmampuan berbahasa Jerman. Kebetulan anak kami sudah tinggal selama sat tahun dan telah belajar Bahasa Jerman, sehingga ada keyakinan bahwa kami akan baik-baik saja. Kami menggunakan fasilitas mobile data dari Indonesia selama di Jerman sehingga kami tetap bisa mengakses internet selama kunjungan di Jerman ini. Karena itu, banyak hal yang bisa dicari di internet terkait dengan kota-kota di Jerman serta moda transportasi yang akan digunakan. Menjelajahi Keindahan Jerman Kami sudah mencatatkan rencana kunjungan ke kota-kota besar di Jerman; Berlin, Frankfurt, Cologne, , Hamburg dan lainnya. Kami juga menggunakan kereta api, trem dan bis sebagai sarana transportasi sehingga kami dapat melihat langsung bagaimana kehidupan dari orang-orang di Jerman. Sangat senang melihat bet

Evaluasi target menulis blog di tahun 2023

Di awal tahun 2024 ini, ternyata target saya menulis di blog ini lebih sedikit dari goals awal. Saya menuliskan goals saya untuk menulis satu artikel setiap minggu, artinya total akan ada 52 artikel di blog saya.  Ternyata total ada 14 artikel saja ;)  Menurut saya, dalam perjalanan menuju kesuksesan, terkadang kita menghadapi momen di mana target yang ditetapkan tidak tercapai. Ini adalah bagian normal dari pertumbuhan dan pengembangan diri.  Di satu titik, mungkin terasa mengecewakan, tetapi perlu diingat bahwa kegagalan adalah pelajaran berharga.  Menurut saya, berikut adalah lima poin penting yang perlu diperhatikan setelah menghadapi target yang tidak tercapai: 1. Refleksi dan Evaluasi: Pertama-tama, refleksikan alasan di balik ketidakberhasilan target. Evaluasi secara jujur untuk memahami faktor-faktor yang mungkin berkontribusi, sehingga dapat dijadikan dasar perbaikan ke depan. 2. Terima dan Pelajari: Terimalah bahwa kegagalan adalah bagian dari perjalanan menuju kesuksesan. Sa