Langsung ke konten utama

Menjelajahi Jerman: Melihat Negara Mandiri

 

Kami sekeluarga mengunjungi Jerman di bulan Desember 2023, dengan antusiasme untuk mendatangi kota-kota besar di Jerman dan harapan untuk melihat keindahan dari kota-kota tersebut. Pastinya, ada keraguan dengan ketidakmampuan berbahasa Jerman. Kebetulan anak kami sudah tinggal selama sat tahun dan telah belajar Bahasa Jerman, sehingga ada keyakinan bahwa kami akan baik-baik saja.

Kami menggunakan fasilitas mobile data dari Indonesia selama di Jerman sehingga kami tetap bisa mengakses internet selama kunjungan di Jerman ini. Karena itu, banyak hal yang bisa dicari di internet terkait dengan kota-kota di Jerman serta moda transportasi yang akan digunakan.

Menjelajahi Keindahan Jerman

Kami sudah mencatatkan rencana kunjungan ke kota-kota besar di Jerman; Berlin, Frankfurt, Cologne, , Hamburg dan lainnya. Kami juga menggunakan kereta api, trem dan bis sebagai sarana transportasi sehingga kami dapat melihat langsung bagaimana kehidupan dari orang-orang di Jerman. Sangat senang melihat betapa orang-orang di Jerman ini sangat tertib saat antri bis & kereta dan sangat kooperatif saat kami bingung dan bertanya.

Melihat Kemandirian di Jerman

Dengan menggunakan transportasi umum, kami melihat bagaimana orang-orang di Jerman hidup secara mandiri;

  • Kami melihat para lanjut usia masih berjalan sendiri tanpa bantuan asisten, menggunakan tongkat, atau kursi roda dan beberapa dengan tongkat naik ke bis atau kereta. Kami juga melihat, bahwa sesama orang Jerman juga memiliki rasa untuk membantu terhadap para lansia tersebut sampai batas tertentu.
  • Beberapa kali kami juga melihat bahwa mereka, para lansia berbelanja sendiri membawa tas belanjaan.
  • Sepengetahuan kami, orang Jerman melakukan pekerjaan rumah secara sendiri, kebanyakan dari mereka tidak memiliki asisten rumah tangga.
  • Banyak dari mereka menggunakan bis, berjalan kaki dan bersepeda untuk transportasi, hal ini bisa dilihat dengan sedikitnya macet di kota-kota besar Jerman tersebut

Tema dari blog ini adalah action to chase excellence. Perjalanan ke Jerman adalah salah satu Tindakan yang kami lakukan sebagai pembelajaran bahwa mandiri itu adalah kemampuan yang perlu dimiliki oleh setiap orang. Kami mengajak anak-anak kami untuk belajar mandiri dengan cara; tinggal di luar Indonesia, belajar hidup sendiri, kunjungi negara lain dan mempelajari kehidupan orang di negara tersebut, belajar beradaptasi dengan lingkungan baru, dan lainnya. Dengan Tindakan dan pembelajaran ini, kami harapkan bahwa kita akan bisa mencapai keunggulan dalam hidup ini.


Keunggulan perlu diraih dengan tekad, kerja keras, dan kegigihan. Teruslah belajar dan jangan pernah berhenti mengeksplorasi dunia.


Pengalaman yang akan dikenang saat Kembali ke Indonesia adalah; perlu Tindakan berani untuk melangkah dan meraih keunggulan secara mandiri. Ingatlah, belajar bisa dilakukan dengan mengunjungi banyak negara lain di dunia.

Semoga bermanfaat, 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 aspek menarik selama perjalanan ke Jerman

Saya mendapatkan pengalaman menarik selama perjalanan ke Jerman bersama keluarga.  Berikut lima aspek menarik yang mencerminkan keunikan negara ini. 1. Orang Jerman cukup ramah. Ketika berinteraksi dengan orang Jerman, terasa ramah. Walau kesulitan mengerti bahasa Inggris, mereka berusaha menjawab pertanyaan kami.  2. Sistem transportasi umum yang ada menurut saya efisien sekali, sistem tiket manual dari ticket vending machine dan menggunakan aplikasi bisa. Berlaku untuk bis, trem, kereta dalam kota (seperti MRT) dan kereta antar kota. 3. Kemandirian dari orang-orang Jerman. Beberapa saya lihat para lanjut usia yang pergi sendiri dengan alat bantu. Tentunya fasilitas yang ada mendukung seperti bis yang miring menyesuaikan dengan tinggi trotoar dan kereta yang memiliki perpanjangan lantai, sehingga memudahkan penumpang berkursi roda. 4. Lanskap Jerman. Banyak bangunan tua yang terawat dan menjadi obyek turis. Setiap sudut Jerman memberikan cerita dan karakter uniknya sendiri

Inilah Jenis Kemampuan Bertahan dalam Menghadapi Krisis

 Ada pepatah jepang “Nana korobi, ya oki” yang artinya “Jatuh tujuh kali, bangkit delapan kali”. Itu berarti memilih untuk tidak pernah putus asa, dan selalu berusaha untuk lebih baik. Dunia saat ini sedang berubah, dengan adanya pandemic Covid-19, pola hidup masyarakat menjadi berubah; Tidak dapat bertemu muka - bekerja di rumah Tidak dapat makan di restoran/cafĂ©/tempat umum – makanan di bawa pulang. Tidak dapat masuk mall/pusat perbelanjaan/toko – pembelian online.  Akibatnya, untuk usaha-usaha dengan konsep restoran, toko di mall banyak yang mengalami kerugian dan harus tutup atau mengurangi karyawannya. Namun, ada juga perusahaan dan pengusaha yang berusaha untuk bertahan dan membuat strategi-strategi baru dalam menghadapi perubahan ini. Kemampuan bertahan ini dinamakan resilience yaitu; kemampuan untuk pulih dan bangkit kembali dari kesulitan dan penderitaan, merasa lebih kuat dan lebih mampu untuk mengatasi dari sebelumnya. Menurut Katie Hurley* ada 4 type dari resilience, y