Langsung ke konten utama

Take Action! Stop dreaming

Sejak awal tahun 2019, saya sudah menuliskan target yang ingin dicapai, lumayan banyak, ada 30 target yang saya buat.

Dalam 10 hari pertama di January 2019 ini, saya sudah review, tulis ulang target tersebut 3 kali, dan sisanya membayangkan/visualisasi mengenai bagaimana jika target tersebut tercapai, pasti keren banget.

Tapi..........
Pagi ini, saya disadarkan oleh video dari youtuber yang bilang: "come on guys, you must take ACTION! Gw gak akan bisa bantu dengan teori digital marketing ini jika elo tidak take action. Kalau yang sudah ikut kelas gw, tapi tidak take action, tidak akan pernah tahu hasilnya".
Kurang lebih seperti itu isinya.
(Btw, saya sedang tertarik untuk mencari tahu mengenai digital marketing karena saya pikir, ilmu ini menarik banget dan sesuai dengan kondisi saat ini yang semuanya serba digital...)

Jadi, video sudah selesai, tapi saya merasa terganggu dengan komen itu, setelah dipikirkan, langsung saya sadar bahwa; saat ini saya masih bermimpi dengan menuliskan target saja. Selama 10 hari ini sudah buat target, tapi tidak take action sama sekali. Ya, seperti bermimpi yang maunya, pas bangun, semua target sudah tercapai. Hahahaha.....ngarep.com.

Karena saya percaya bahwa "Semua akan indah pada waktunya" itu adalah setelah dilakukan 110% kerja keras dan berdoa. Kalau tidak kerja/take action, TIDAK AKAN terjadi, langsung deh, saya melakukan:
1. Menuliskan rencana kerja (action plan) dari setiap target saya. Pagi ini baru terpikir untuk 2-3 target saja. Tapi saya sadar kalau HARUS dituliskan semuanya.
2. Menuliskan rencana kerja tersebut secara detail - per minggu.
3. Membuatkan tracker untuk setiap rencana tersebut serta jadwal evaluasi per minggu.
4. Mengaktifkan kembali afirmasi diri.

Membuat rencana itu wajib karena:
“If you fail to plan, you are planning to fail!”― Benjamin Franklin

Nah, sekian tulisan untuk hari ini, karena saya mau melanjutkan membuat rencana kerja dan MULAI KERJA!

Sukses selalu!
Jufi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aturan Utama Kehidupan Bahagia: Harapan Rendah dan Bersikap Stoik

Aturan utama kehidupan bahagia adalah harapan rendah. Jika Anda punya harapan tidak realistis, Anda akan merana sepanjang hidup. Anda sebaiknya punya harapan yang masuk akal Dan menerima hasil-hasil dalam hidup, baik Dan buruk, sebagaimana adanya dengan bersikap stoik. Charlie Munger, 98 tahun.    Kehidupan bahagia sering kali dianggap sebagai tujuan utama setiap individu dan secara umum, kita merasa bahagia jika mengalami hal-hal berikut:  1. Kebebasan Financial. 2. Kesehatan. 3. Hubungan yang sehat. 4. Keseimbangan hidup. 5. Ketenangan batin. Kebahagiaan tersebut bisa dicapai jika:  - Kita memiliki harapan yang masuk akal dan menerima segala hasil dalam hidup, baik itu baik maupun buruk, kita dapat menjalani hidup dengan lebih tenang dan bahagia.  - Sebaiknya, harapan yang tidak realistis hanya akan membawa penderitaan sepanjang hidup. T Tentunya untuk mencapai kebahagiaan tersebut wajib untuk diusahakan , sebagai contoh adalah: 1. Kebebasan Finansial: membu...

2 Cara Meningkatkan Manajemen Waktu untuk Mengembangkan Diri

Merasa sudah pakai to-do list, pasang reminder, tapi tetap aja hari terasa sibuk tanpa hasil? Mungkin yang kamu butuhkan bukan teknik baru—tapi kesadaran diri dan refleksi. Manajemen waktu sering diasosiasikan dengan alat bantu seperti to-do list, aplikasi produktivitas, atau teknik seperti Pomodoro. Namun, satu aspek yang sering diabaikan—padahal sangat fundamental—adalah self-awareness (kesadaran diri) dan refleksi diri. Tanpa dua hal ini, strategi dan alat terbaik sekalipun akan sulit memberikan hasil optimal.   Mengelola waktu bukan sekadar soal mengisi agenda, tapi tentang mengenal diri sendiri: apa yang penting bagimu, kapan kamu paling produktif, serta apa saja kebiasaan yang justru menyabotase waktumu.   1)       Mengenal Diri untuk Mengelola Waktu (Self-awareness). Self-awareness adalah kemampuan untuk memahami pola pikir, emosi, dan kebiasaan diri sendiri. Dalam konteks manajemen waktu, ini berarti kamu sadar: Kapan kamu palin...

Mengenal Filosofi 5S: Fondasi Efisiensi dan Produktivitas ala Jepang

Di bulan April 2025 kemarin, saya baru mendapatkan kesempatan mengunjungi Jepang di tiga kota: Tokyo, Osaka dan Kyoto. Hal yang sangat menarik perhatikan saya utamanya adalah kota-kota tersebut luar biasa bersih. Lalu, saya jadi teringat mengenai filosofi 5S yang berasal dari Jepang.    Filosofi 5S yaitu sebuah sistem manajemen tempat kerja yang berasal dari Jepang. Filosofi ini tidak hanya diterapkan di industri manufaktur, tetapi juga telah diadopsi di berbagai sektor seperti kesehatan, pendidikan, perkantoran, dan bahkan rumah tangga.     5S menjadi terkenal karena kesederhanaannya yang mudah dipahami, tetapi memiliki dampak besar ketika diimplementasikan secara konsisten. Nama "5S" sendiri berasal dari lima istilah dalam bahasa Jepang yang dimulai dengan huruf "S": Seiri (Sort), Seiton (Set in Order), Seiso (Shine), Seiketsu (Standardize), dan Shitsuke (Sustain) Kelima prinsip ini bekerja secara sinergis untuk menciptakan lingkungan kerja yang ...