Langsung ke konten utama

Aturan Utama Kehidupan Bahagia: Harapan Rendah dan Bersikap Stoik

Aturan utama kehidupan bahagia adalah harapan rendah. Jika Anda punya harapan tidak realistis, Anda akan merana sepanjang hidup. Anda sebaiknya punya harapan yang masuk akal Dan menerima hasil-hasil dalam hidup, baik Dan buruk, sebagaimana adanya dengan bersikap stoik. Charlie Munger, 98 tahun.   

Kehidupan bahagia sering kali dianggap sebagai tujuan utama setiap individu dan secara umum, kita merasa bahagia jika mengalami hal-hal berikut: 

1. Kebebasan Financial.

2. Kesehatan.

3. Hubungan yang sehat.

4. Keseimbangan hidup.

5. Ketenangan batin.

Kebahagiaan tersebut bisa dicapai jika: 

- Kita memiliki harapan yang masuk akal dan menerima segala hasil dalam hidup, baik itu baik maupun buruk, kita dapat menjalani hidup dengan lebih tenang dan bahagia. 

- Sebaiknya, harapan yang tidak realistis hanya akan membawa penderitaan sepanjang hidup. T

Tentunya untuk mencapai kebahagiaan tersebut wajib untuk diusahakan, sebagai contoh adalah:

1. Kebebasan Finansial: membuat perencanaan keuangan dengan benar, mengusahakan yang terbaik dalam bekerja, mencari kesempatan untuk mengembangkan diri, dan hal-hal lain yang bisa mendatangkan pendapatan.

2. Kesehatan: mengatur pola makan, berolahraga yang teratur, dan melakukan aktivitas terkait kesehatan fisik dan mental.

3. Hubungan yang sehat: melakukan komunikasi dengan baik, menghargai pasangan, dan hal-hal lain untuk mendapatkan hubungan yang sehat.

4. Keseimbangan hidup: membuat batasan diri, menghargai diri sendiri dan mempelajari hal-hal terkait keseimbangan hidup.

5. Ketenangan batin: menghindari/mengurangi overthinking, meditasi dan melakukan/mempelajari hal-hal untuk ketenangan batin diri.

Lalu, jika sudah melakukan semuanya, buatlah harapan yang rendah. Ini bukan berarti kita tidak memiliki ambisi atau tujuan dalam hidup. Sebaliknya, harapan yang rendah mengajarkan kita untuk menetapkan ekspektasi yang realistis dan sesuai dengan kemampuan serta kondisi yang ada. 

Kadang kita terjebak dalam lingkaran ketidakbahagiaan karena mereka terus-menerus mengejar hal-hal yang sulit atau bahkan tidak mungkin dicapai. Contoh ini lebih nyata: 

1. Kebebasan Financial: seorang karyawan baru dengan latar belakang keluarga sederhana berharap dalam 3 tahun pertama bekerja di sebuah perusahaan kecil dengan pendapatan per tahun kurang dari Rp. 5 Milyard, menjadi Milyarder dengan tabungan Rp. 5 Milyard (tanpa usaha lainnya).

2. Kesehatan: pemula yang berharap dengan aktif di gym selama 3 bulan dalam kondisi belum pernah berolahraga akan mendapatkan bentuk tubuh ideal.  

3. Hubungan yang sehat: pemuda yang baru berpacaran 3 bulan dan tanpa usaha cukup, berharap untuk mendapatkan pasangan yang langsung cocok.

Dan contoh-contoh lainnya.

Walaupun secara kemungkinan bisa terjadi, dalam kondisi umum, sangat kecil. Harapan-harapan inilah yang termasuk tidak realistis.  

Karena itu, dengan mengusahakan dan memiliki harapan rendah, akan membuat kehidupan kita lebih tenang. Selain itu, menerima hasil-hasil dalam hidup, baik itu baik maupun buruk, adalah kunci penting dalam mencapai kebahagiaan. 

Hidup tidak selalu berjalan sesuai dengan rencana kita. Yang perlu menjadi catatan:

- Ada kalanya kita mengalami keberhasilan, tetapi ada juga saat-saat di mana kita harus menghadapi kegagalan atau tantangan yang berat. 

- Menerapkan prinsip harapan rendah dan bersikap stoik dalam kehidupan sehari-hari mungkin tidak mudah, terutama di dunia modern yang penuh dengan tekanan dan tuntutan. Namun, dengan latihan dan kesadaran, kita dapat mulai mengubah pola pikir kita. 

- Mulailah dengan menetapkan tujuan yang realistis dan tidak terlalu muluk. Ketika menghadapi kegagalan atau tantangan, cobalah untuk melihatnya sebagai bagian dari proses belajar dan pertumbuhan pribadi. Ingatlah bahwa tidak semua hal dalam hidup dapat kita kontrol, dan itu tidak masalah. Yang penting adalah bagaimana kita merespons dan menghadapi situasi tersebut.

Secara keseluruhan, aturan utama kehidupan bahagia menurut Charlie Munger adalah memiliki harapan yang rendah dan bersikap stoik. Dengan menetapkan ekspektasi yang realistis dan menerima segala hasil dalam hidup, kita dapat mengurangi stres dan kekecewaan, serta menjalani hidup dengan lebih tenang dan bahagia. 

Catatan

- Charlie Munger adalah seorang investor, pengusaha, dan filantropis terkenal asal Amerika Serikat. Lahir pada 1 Januari 1924 - meninggal, 28 November 2023 (99 tahun). Munger dikenal sebagai mitra bisnis dan tangan kanan Warren Buffett dalam mengelola Berkshire Hathaway, salah satu perusahaan investasi terbesar di dunia. Tercatat memiliki kekayaan menjadi USD 2.6 Milyard.

- Bersikap stoik berarti menjalani hidup dengan mengadopsi prinsip-prinsip "filosofi Stoikisme", yang mengajarkan ketenangan, kebijaksanaan, dan penerimaan terhadap hal-hal yang tidak bisa diubah.


Dituliskan sebagai catatan untuk pribadi dan semoga bermanfaat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2 Cara Meningkatkan Manajemen Waktu untuk Mengembangkan Diri

Merasa sudah pakai to-do list, pasang reminder, tapi tetap aja hari terasa sibuk tanpa hasil? Mungkin yang kamu butuhkan bukan teknik baru—tapi kesadaran diri dan refleksi. Manajemen waktu sering diasosiasikan dengan alat bantu seperti to-do list, aplikasi produktivitas, atau teknik seperti Pomodoro. Namun, satu aspek yang sering diabaikan—padahal sangat fundamental—adalah self-awareness (kesadaran diri) dan refleksi diri. Tanpa dua hal ini, strategi dan alat terbaik sekalipun akan sulit memberikan hasil optimal.   Mengelola waktu bukan sekadar soal mengisi agenda, tapi tentang mengenal diri sendiri: apa yang penting bagimu, kapan kamu paling produktif, serta apa saja kebiasaan yang justru menyabotase waktumu.   1)       Mengenal Diri untuk Mengelola Waktu (Self-awareness). Self-awareness adalah kemampuan untuk memahami pola pikir, emosi, dan kebiasaan diri sendiri. Dalam konteks manajemen waktu, ini berarti kamu sadar: Kapan kamu palin...

Hadapi Masalahmu! Mengatasi Masalah dengan Bijaksana

Saya suka kesal kalau mengalami resah karena ada masalah yang datang, pastinya, masalah bisa datang kapan saja dalam kehidupan sehari-hari. Dan masalah ini sangat bervariasi, bisa masalah di kantor terkait kurangnya komunikasi, masalah dengan keluarga terkait kesal dengan salah satu keluarga jauh, atau masalah keuangan mengenai pengeluaran yang dirasa tidak perlu. Yang bikin kesal sebenarnya perasaan resahnya, karena ternyata masalah ini datang tidak terduga, dan mengganggu pikiran. Ya, lalu mau bagaimana lagi? Akhirnya, masalah ini perlu dihadapi. Saya memiliki 5 teknik dalam menghadapi masalah ini: 1. Terapkan Go – No Go untuk masalah tersebut. Menurut saya, penerapan ini adalah bagian dari bersikap realistis terhadap masalah tersebut. Sebagai contoh:           - M asalah dengan saudara, misal perselisihan pendapat. Apakah perlu diselesaikan? Apakah bisa dibicarakan dulu? Apakah bisa dilupakan saja?           Untuk ha...