Motivasi Kita semua pernah mengalaminya: semangat membara di awal, penuh dengan ide-ide brilian dan tekad yang kuat. Namun, beberapa minggu kemudian, semangat itu menguap, dan tujuan yang dulu terasa dekat kini seperti mimpi yang jauh. Di mana kesalahannya? Seringkali, kita terlalu mengandalkan motivasi dan melupakan kekuatan sejati di balik kesuksesan berkelanjutan: disiplin. Perlu diakui, motivasi itu naik-turun. Jika kita memiliki tujuan, perlu adanya konsistensi. Saat kita termotivasi, maka motivasi adalah emosi. Motivasi akan memberikan percikan awal, energi, dan alasan "mengapa" kita memulai. Yang sering terjadi, motivasi tergantung juga dengan "mood" kita. Jika kita lelah, motivasi akan pudar, karena kita lelah. Jika kita mengalami hari yang buruk, maka motivasi akan diragukan, atau bahkan kita tergoda untuk menunda mencapai tujuan. Jika keberhasilan kita bergantung sepenuhnya pada perasaan termotivasi, kita akan gagal pada saat kita lelah. Apa yang perlu di...
Kita sebagai calon pemimpin, atau sudah jadi pemimpin, baik di lingkungan keluarga, perumahan sekitar, atau organisasi (perusahaan, asosiasi, atau lainnya) pastinya ingin menjadi pemimpin yang efektif. Saat ini banyak sekali tulisan dan pelatihan yang mengajarkan untuk menjadi pemimpin yang efektif. Salah satunya adalah tulisan berikut ini. Dari artikel yang saya baca, Rachel Wess menulis di Forbes; 5 Personal Habits of Highly Effective People yang menurut saya bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Rachel Wells mengidentifikasi 5 kebiasaan utama yang biasanya diterapkan pemimpin sangat efektif, sebagai fondasi agar kepemimpinan menjadi gaya hidup yang konsisten. Kelima kebiasaan tersebut adalah: 1. Rutinitas Pagi (Morning Routines) Pemimpin efektif punya kebiasaan pagi yang terstruktur — misalnya olahraga ringan, meditasi, membaca, sarapan bergizi — agar mental dan fisik siap menghadapi hari kerja. Rutinitas ini memungkinkan mereka untuk tetap tenang dan respo...