Langsung ke konten utama

Leadership & Self-Discipline

Ternyata istilah memimpin itu dimulai dengan  memimpin diri sendiri itu sangat benar. Dan memang dijalani dulu dan disadari untuk mengetahuinya.
Hal ini dimulai saat  tujuan-tujuan utama dalam hidup dituliskan, maka dengan tingkat keseriusan yang tinggi, maka jadwal akan dibuat: dimulai dengan membuat jadwal harian, mingguan dan bulanan dan target tahunan, dan selanjutnya.
Yang pasti, kebiasaan perlu dirubah dulu, di identifikasi kebiasaan yang tidak menunjang tujuan hidup, maka dihilangkan, atau dikurangi. Lalu, dilakukan kebiasaan yang menunjang goals.
Nah, disinilah perlu disiplin diri, jika sudah membuatkan jadwal, maka disiplin perlu untuk memperkuat dan mempertegas langkah-langkah mencapai tujuan.
Lalu, motivasi dan afirmasi diri menjadi bagian dari disiplin diri ini, kita akan memulai hari dengan motivasi diri dan afirmasi bahwa kita akan mencapai tujuan-tujuan kita.
Sederhana kan? Mudah dikatakan tetapi perlu tekad yang kuat untuk bisa melaksanakannya.
Tetapi, jangan sedih, banyak peralatan serta panduan untuk mencapai tujuan anda, menjadi leader yang handal dan tentunya; menjadi diri yang lebih baik.
Saya sudah menemukannya dan saat ini sedang mengembangkan diri saya sendiri.

Lihat di www.lmiindonesia.com serta kirimkan email  ke private email saya di: Jufiandi@yahoo.com jika ingin mengetahui lebih lanjut.

Salam Sukses!
Jufiandi Junizir
Expert of Facility Management
International Certified Coach

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aturan Utama Kehidupan Bahagia: Harapan Rendah dan Bersikap Stoik

Aturan utama kehidupan bahagia adalah harapan rendah. Jika Anda punya harapan tidak realistis, Anda akan merana sepanjang hidup. Anda sebaiknya punya harapan yang masuk akal Dan menerima hasil-hasil dalam hidup, baik Dan buruk, sebagaimana adanya dengan bersikap stoik. Charlie Munger, 98 tahun.    Kehidupan bahagia sering kali dianggap sebagai tujuan utama setiap individu dan secara umum, kita merasa bahagia jika mengalami hal-hal berikut:  1. Kebebasan Financial. 2. Kesehatan. 3. Hubungan yang sehat. 4. Keseimbangan hidup. 5. Ketenangan batin. Kebahagiaan tersebut bisa dicapai jika:  - Kita memiliki harapan yang masuk akal dan menerima segala hasil dalam hidup, baik itu baik maupun buruk, kita dapat menjalani hidup dengan lebih tenang dan bahagia.  - Sebaiknya, harapan yang tidak realistis hanya akan membawa penderitaan sepanjang hidup. T Tentunya untuk mencapai kebahagiaan tersebut wajib untuk diusahakan , sebagai contoh adalah: 1. Kebebasan Finansial: membu...

2 Cara Meningkatkan Manajemen Waktu untuk Mengembangkan Diri

Merasa sudah pakai to-do list, pasang reminder, tapi tetap aja hari terasa sibuk tanpa hasil? Mungkin yang kamu butuhkan bukan teknik baru—tapi kesadaran diri dan refleksi. Manajemen waktu sering diasosiasikan dengan alat bantu seperti to-do list, aplikasi produktivitas, atau teknik seperti Pomodoro. Namun, satu aspek yang sering diabaikan—padahal sangat fundamental—adalah self-awareness (kesadaran diri) dan refleksi diri. Tanpa dua hal ini, strategi dan alat terbaik sekalipun akan sulit memberikan hasil optimal.   Mengelola waktu bukan sekadar soal mengisi agenda, tapi tentang mengenal diri sendiri: apa yang penting bagimu, kapan kamu paling produktif, serta apa saja kebiasaan yang justru menyabotase waktumu.   1)       Mengenal Diri untuk Mengelola Waktu (Self-awareness). Self-awareness adalah kemampuan untuk memahami pola pikir, emosi, dan kebiasaan diri sendiri. Dalam konteks manajemen waktu, ini berarti kamu sadar: Kapan kamu palin...

Hadapi Masalahmu! Mengatasi Masalah dengan Bijaksana

Saya suka kesal kalau mengalami resah karena ada masalah yang datang, pastinya, masalah bisa datang kapan saja dalam kehidupan sehari-hari. Dan masalah ini sangat bervariasi, bisa masalah di kantor terkait kurangnya komunikasi, masalah dengan keluarga terkait kesal dengan salah satu keluarga jauh, atau masalah keuangan mengenai pengeluaran yang dirasa tidak perlu. Yang bikin kesal sebenarnya perasaan resahnya, karena ternyata masalah ini datang tidak terduga, dan mengganggu pikiran. Ya, lalu mau bagaimana lagi? Akhirnya, masalah ini perlu dihadapi. Saya memiliki 5 teknik dalam menghadapi masalah ini: 1. Terapkan Go – No Go untuk masalah tersebut. Menurut saya, penerapan ini adalah bagian dari bersikap realistis terhadap masalah tersebut. Sebagai contoh:           - M asalah dengan saudara, misal perselisihan pendapat. Apakah perlu diselesaikan? Apakah bisa dibicarakan dulu? Apakah bisa dilupakan saja?           Untuk ha...