Langsung ke konten utama

5 Hal yang membuat saya bahagia adalah:




1) Saya bahagia; khususnya karena di hari ini saya masih diberikan kesempatan untuk bangun pagi dalam keadaan sehat dan saya menyadari bahwa saya masih mempunyai orang tua – mama saya yang masih sehat, saya mempunyai anak-anak yang luar biasa dan saya mempunyai pasangan yang sangat mendukung saya.

2) Saya bahagia; karena saya menyadari bahwa saya sudah mengalami momen-momen yang sangat luar biasa; di akhir minggu kemarin saya berjalan bersama anak-anak dan pasangan saya, saya memberikan sharing mengenai merencanakan untuk SMA (anak pertama) dan SMP (anak kedua), saya memastikan bahwa saya mempelajari hal-hal yang bisa di ambil hikmahnya, sehingga saya akan merasa sangat positif di akhir hari dan siap untuk menghadapi hari esok.
 
3) Bahagia rasanya bahwa saya mempunyai cita-cita yang belum tercapai (buaanyaak....), karena itu, di hari-hari saya ini, saya akan mememastikan bahwa saya berencana dengan baik, bekerja keras dan berdoa yang benar. Memastikan diri saya mempunyai motivasi yang benar dan terukur, serta melakukan afirmasi positif terhadap rencana saya dihari ini dan esok.
 
4) Pasangan saya membuat saya selalu bahagia, hari-hari dilalui dengan perasaan bahwa beliau adalah pasangan saya seumur hidup, karena itu, saya perlu memastikan bahwa saya bersikap baik dan berperilaku benar, serta selalu berdoa dalam shalat saya mengenai kami berdua.
 
5) Perusahaan saya sebagai bagian dari pencapaian cita-cita saya untuk bisa membantu banyak orang serta memperkenalkan khalayak mengenai leadership coach dan facilities management. Bahagia sekali saya sudah mempunyai wadah untuk cita-cita saya ini, dan sekarang saya sedang mengembangkan usaha saya ini sehingga saya bisa lebih bermanfaat bagi orang banyak.

Saya bahagia, karena saya memilih untuk selalu bersyukur, berfikir positif, berfikir mengenai hal-hal yang baik yang akan terjadi hari ini, memikirkan hal-hal baik di akhir hari dan mempelajari hal-hal yang bisa membuat saya menjadi lebih baik dikemudian hari.
 
Note: tulisan yang diikutkan di writing challenge by Sinergia Consultant

Salam Sukses,
Jufiandi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aturan Utama Kehidupan Bahagia: Harapan Rendah dan Bersikap Stoik

Aturan utama kehidupan bahagia adalah harapan rendah. Jika Anda punya harapan tidak realistis, Anda akan merana sepanjang hidup. Anda sebaiknya punya harapan yang masuk akal Dan menerima hasil-hasil dalam hidup, baik Dan buruk, sebagaimana adanya dengan bersikap stoik. Charlie Munger, 98 tahun.    Kehidupan bahagia sering kali dianggap sebagai tujuan utama setiap individu dan secara umum, kita merasa bahagia jika mengalami hal-hal berikut:  1. Kebebasan Financial. 2. Kesehatan. 3. Hubungan yang sehat. 4. Keseimbangan hidup. 5. Ketenangan batin. Kebahagiaan tersebut bisa dicapai jika:  - Kita memiliki harapan yang masuk akal dan menerima segala hasil dalam hidup, baik itu baik maupun buruk, kita dapat menjalani hidup dengan lebih tenang dan bahagia.  - Sebaiknya, harapan yang tidak realistis hanya akan membawa penderitaan sepanjang hidup. T Tentunya untuk mencapai kebahagiaan tersebut wajib untuk diusahakan , sebagai contoh adalah: 1. Kebebasan Finansial: membu...

2 Cara Meningkatkan Manajemen Waktu untuk Mengembangkan Diri

Merasa sudah pakai to-do list, pasang reminder, tapi tetap aja hari terasa sibuk tanpa hasil? Mungkin yang kamu butuhkan bukan teknik baru—tapi kesadaran diri dan refleksi. Manajemen waktu sering diasosiasikan dengan alat bantu seperti to-do list, aplikasi produktivitas, atau teknik seperti Pomodoro. Namun, satu aspek yang sering diabaikan—padahal sangat fundamental—adalah self-awareness (kesadaran diri) dan refleksi diri. Tanpa dua hal ini, strategi dan alat terbaik sekalipun akan sulit memberikan hasil optimal.   Mengelola waktu bukan sekadar soal mengisi agenda, tapi tentang mengenal diri sendiri: apa yang penting bagimu, kapan kamu paling produktif, serta apa saja kebiasaan yang justru menyabotase waktumu.   1)       Mengenal Diri untuk Mengelola Waktu (Self-awareness). Self-awareness adalah kemampuan untuk memahami pola pikir, emosi, dan kebiasaan diri sendiri. Dalam konteks manajemen waktu, ini berarti kamu sadar: Kapan kamu palin...

Mengenal Filosofi 5S: Fondasi Efisiensi dan Produktivitas ala Jepang

Di bulan April 2025 kemarin, saya baru mendapatkan kesempatan mengunjungi Jepang di tiga kota: Tokyo, Osaka dan Kyoto. Hal yang sangat menarik perhatikan saya utamanya adalah kota-kota tersebut luar biasa bersih. Lalu, saya jadi teringat mengenai filosofi 5S yang berasal dari Jepang.    Filosofi 5S yaitu sebuah sistem manajemen tempat kerja yang berasal dari Jepang. Filosofi ini tidak hanya diterapkan di industri manufaktur, tetapi juga telah diadopsi di berbagai sektor seperti kesehatan, pendidikan, perkantoran, dan bahkan rumah tangga.     5S menjadi terkenal karena kesederhanaannya yang mudah dipahami, tetapi memiliki dampak besar ketika diimplementasikan secara konsisten. Nama "5S" sendiri berasal dari lima istilah dalam bahasa Jepang yang dimulai dengan huruf "S": Seiri (Sort), Seiton (Set in Order), Seiso (Shine), Seiketsu (Standardize), dan Shitsuke (Sustain) Kelima prinsip ini bekerja secara sinergis untuk menciptakan lingkungan kerja yang ...