Langsung ke konten utama

5 Levels of Leadership – Summary dari membaca buku 5 Levels of Leadership oleh John C. Maxwell

Tahun 2022 terasa berjalan begitu cepat. Saat ini sudah di akhir bulan October yang artinya tinggal dua bulan menuju akhir tahun 2022. Dalam periode ini, saya menemukan buku leadership yang menarik dengan judul 5 levels of leadership yang ditulis oleh John C. Maxwell.

 

Berikut 5 levels dari leadership yang dijelaskan dalam buku ini:

Level 1 – Jabatan. Tingkat awal dalam leadership berdasarkan jabatan. Leader memimpin dengan pengaruh dari jabatan dan orang lain mengikuti.

Level 2 – Perkenaan (relationship). Kepemimpinan berdasarkan hubungan dengan orang lain. Orang lain akan mengikuti pemimpin mereka karena mereka ingin.

Level 3 – Produktivitas. Pemimpin memperoleh pengaruh serta kepercayaan dan orang-orang mulai mengikuti mereka karena apa yang telah mereka lakukan untuk organisasi.

Level 4 – Mengembangkan orang lain. Pemimpin menggunakan jabatan, relasi, dan produktivitas untuk berinvestasi dalam pengikut mereka dan mengembangkan mereka hingga para pengikut itu menjadi pemimpin.

Level 5 – Puncak. Tingkat tertinggi dan paling sulit dalam kepemimpinan adalah puncak. Hanya orang-orang yang sudah memiliki bakat alamiah untuk meminpin yang bisa sampai di level ini.

Sejak mulai membaca buku ini, saya bertanya-tanya, di mana level kepemimpinan saya saat ini? Lalu bagaimana untuk saya bisa mempelajari dan mencapai tingkatan level tersebut. Di buku ini juga memberikan ulasan mengenai setiap level ini, dan ada 5 hal penting yang menurut saya terkait erat dengan saya sendiri yaitu:

1.       Level anda belum tentu sama dengan orang lain. Ini akan membuat saya untuk focus pada diri saya saat ini dan membandingkan dengan diri saya sebelumnya.

2.       Semakin tinggi level anda, akan semakin banyak waktu dan komitmen yang dibutuhkan untuk level selanjutnya. Saya perlu membuatkan waktu khusus untuk meningkatkan kemampuan diri dengan lebih banyak membaca dan menerapkan ilmu kepemimpinan yang saya pelajari.

3.       Semakin tinggi level anda, semakin besar pula hasilnya. Hasil akan terlihat dari bagaimana team saya menjadi Pribadi pemimpin yang lebih baik dari sebelumnya.

4.       Saat posisi atau organisasi anda berubah, anda pun biasanya tidak bertahan di level yang sama. Tuntutan organisasi akan selalu meningkat dan membutuhkan level yang lebih tinggi dari sebelumnya.

5.       Anda tidak bisa menapaki semua level itu sendirian. Pastinya! Saya akan selalu memastikan mengembangkan diri sendiri beserta teman-teman dalam organisasi untuk menjadi lebih baik.

 

Saya masih dalam proses belajar untuk menjadi pemimpin yang baik untuk diri sendiri dan tentunya untuk orang lain. Semangat!!


"A leader who produces other leaders multiplies their influences." John C. Maxwell

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merayakan Milestone: Pencapaian di Usia 50 Tahun

Wow! Saya berusia 50 tahun hari ini! Saya bersyukur telah melewati berbagai pengalaman hidup, baik suka maupun duka. Pada kesempatan ini, saya menuliskan perjalanan hidup dengan menggunakan Wheel of Life, sebuah konsep yang diperkenalkan oleh Paul J. Meyer, seorang pengusaha, penulis, dan pembicara motivasi dari Amerika. Wheel of Life : Wheel of Life adalah sebuah visualisasi yang membagi kehidupan menjadi beberapa area kunci, seperti kesehatan, karier, hubungan, keuangan, dan lain-lain. Dengan memberikan skor pada setiap area, akan terlihat secara keseluruhan seberapa seimbang dan bahagia hidup kita. Berikut gambar dari wheel of life dengan area-area kuncinya: Berdasarkan wheel of life, berikut pencapaian saya di usia 50 tahun ini:  1.        Relationship: saya memiliki hubungan yang kuat dengan istri dan anak-anak saya. Hubungan saya sangat baik dengan istri yang secara terbuka saling bercerita dan saling mendukung kebutuhan kami berdua. Hubungan ...

Hadapi Masalahmu! Mengatasi Masalah dengan Bijaksana

Saya suka kesal kalau mengalami resah karena ada masalah yang datang, pastinya, masalah bisa datang kapan saja dalam kehidupan sehari-hari. Dan masalah ini sangat bervariasi, bisa masalah di kantor terkait kurangnya komunikasi, masalah dengan keluarga terkait kesal dengan salah satu keluarga jauh, atau masalah keuangan mengenai pengeluaran yang dirasa tidak perlu. Yang bikin kesal sebenarnya perasaan resahnya, karena ternyata masalah ini datang tidak terduga, dan mengganggu pikiran. Ya, lalu mau bagaimana lagi? Akhirnya, masalah ini perlu dihadapi. Saya memiliki 5 teknik dalam menghadapi masalah ini: 1. Terapkan Go – No Go untuk masalah tersebut. Menurut saya, penerapan ini adalah bagian dari bersikap realistis terhadap masalah tersebut. Sebagai contoh:           - M asalah dengan saudara, misal perselisihan pendapat. Apakah perlu diselesaikan? Apakah bisa dibicarakan dulu? Apakah bisa dilupakan saja?           Untuk ha...

Aktivitas Fisik untuk Mengurangi Stres: Manfaat Olahraga bagi Kesehatan Mental

Apakah kamu sering mengalami, pekerjaan di kantor yang bertumpuk, deadline yang sudah dekat serta masih baru 30% (bahkan belum mulai!). Pulang ke rumah dengan pikiran yang dipenuhi dengan tugas-tugas yang belum selesai, dan perasaan yang tegang dan gelisah. Saya sih, sering mengalami hal itu…. Jika saya memiliki banyak pikiran, kebetulan malah membuat badan menjadi Lelah, dan mudah tidur. Nah, sayangnya, saat bangun, pikiran-pikiran tadi masih ada. Bahkan tambah banyak, karena telah berganti hari dan masalah belum selesai. Untuk menghilangkan pikiran-pikiran tersebut, saya akan lakukan jogging di pagi hari minimal 30 menit. Saat berlari, saya akan fokus pada pernapasan dan gerakan tubuh. Pikiran-pikiran terkait pekerjaan akan menjadi terarah. Saya bisa melihat permasalahan secara gambaran besar, dan bisa memutuskan untuk memulai dari mana. Setelah lari, biasanya saya akan mendapatkan perasaan segar, berenergi dan positif untuk menyelesaikan masalah. Kok bisa ya? Kejadian di ata...