Langsung ke konten utama

Ketika Kecewa Menjadi Peluang: Memanfaatkan Rasa Kecewa untuk Sukses

Jika pernah mendengar cerita ini: Walt Disney dipecat oleh editor surat kabar karena dia “kurang imajinasi dan tidak punya ide bagus.” Ia mendirikan perusahaan animasi pertamanya pada tahun 1921, namun terpaksa dibubarkan karena masalah keuangan dan bertahan hidup dengan mengonsumsi makanan anjing. Dia mengalami banyak kegagalan lain dalam perjalanannya. Beliau telah meninggal dunia tahun 1966 dengan nilai Perusahaan Walt Disney (DIS), Disney memiliki kapitalisasi pasar atau kekayaan bersih sebesar $224,44 miliar per 28 Maret 2024. Kapitalisasi pasarnya meningkat sebesar 29,46% dalam satu tahun. Ini adalah pencapaian yang sangat besar sekali. 

Dari cerita di atas, untuk saya pribadi, akan banyak mengalami rasa kecewa saat dipecat, Perusahaan dibubarkan, dan seterusnya, karena itu, tulisan ini bukan mengenai Walt Disney, melainkan mengenai bagaimana memanfaatkan rasa kecewa untuk menjadi sukses.


Mari Bicara Kekecewaan!

Pastinya, kita semua pasti pernah mengalaminya. Client yang berubah pikiran di menit terakhir. Anggota team yang meleset deadline. Client yang memutuskan kontrak. Anggota team yang memiliki kinerja tidak sesuai dengan yang diinginkan. Kekecewaan. Sebagai leader, saya tidak akan berbohong, itu menyebalkan. Tapi alih-alih terpuruk, mari kita ubah kekecewaan ini menjadi bahan bakar untuk sesuatu yang lebih baik!


Mari Jujur Tentang Kekecewaan

Ada istilah bahwa leader “jangan pernah menunjukkan kelemahan." Kekecewaan itu wajar! Menyangkalnya hanya membuat kita makin kecewa. Jadi, bicarakanlah! Ajak team berkumpul dan ungkapkan apa yang membuat kita kecewa. Merasa kecewa adalah manusiawi, bahkan para leader perlu memperlihatkan rasa kecewa.


Pastinya, Ini Bukan Sessi Curhat

Mengekspresikan rasa kecewa adalah penting, namun cukup sebentar saja!

Setelah melampiaskan rasa kecewa, alihkan fokus ke solusi. Apa yang bisa kita pelajari dari situasi ini? Bagaimana kita bisa mencegah hal serupa terulang? Apa yang perlu kita lakukan selanjutnya. Buatkan rencana!


Gunakan Kekecewaan Sebagai Motivasi

Kekecewaan bisa menjadi bahan bakar yang hebat. Mari gunakan energi frustrasi itu untuk meningkatkan diri.  Misalnya, client menginginkan perubahan mendadak? Ini saatnya tim kreatif kita bersinar! Deadline meleset? Mari tingkatkan komunikasi tim dan buat sistem yang lebih solid. Client memutuskan kontrak kerja? Ini saatnya evaluasi operasional serta mendapatkan client baru.


Kekecewaan Adalah Peluang untuk Tumbuh Bersama

Kekecewaan bisa memperkuat hubungan tim. Dengan mengatasi masalah bersama, kita membangun kepercayaan dan saling pengertian. Ini kesempatan untuk menunjukkan pada client bahwa kita tangguh dan bisa beradaptasi. Mereka akan kagum dengan kemampuan kita bangkit dari kekecewaan.


Mari Rayakan Kesuksesan (Bahkan yang Kecil!)

Setelah melewati masa kekecewaan, ayo rayakan keberhasilan kita! Entah itu menyelesaikan project dengan revisi minimal atau sekadar berhasil membuat deadline baru. Apresiasi atas kerja keras, bahkan yang kecil, akan menjaga motivasi tim tetap tinggi.


Kesimpulan

Kekecewaan tak terelakkan. Tapi sebagai leader, tugas kita adalah memimpin tim melewati badai itu. Mari ubah kekecewaan menjadi bahan bakar untuk perbaikan, pembelajaran, dan pertumbuhan.  Dengan begitu, kita bisa keluar dari situasi ini sebagai tim yang lebih kuat dan solid. Dan sesama leader, sesama anggota team, perlu untuk saling menguatkan dan memberikan kontribusi positif.

 

Semoga bermanfaat.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hadapi Masalahmu! Mengatasi Masalah dengan Bijaksana

Saya suka kesal kalau mengalami resah karena ada masalah yang datang, pastinya, masalah bisa datang kapan saja dalam kehidupan sehari-hari. Dan masalah ini sangat bervariasi, bisa masalah di kantor terkait kurangnya komunikasi, masalah dengan keluarga terkait kesal dengan salah satu keluarga jauh, atau masalah keuangan mengenai pengeluaran yang dirasa tidak perlu. Yang bikin kesal sebenarnya perasaan resahnya, karena ternyata masalah ini datang tidak terduga, dan mengganggu pikiran. Ya, lalu mau bagaimana lagi? Akhirnya, masalah ini perlu dihadapi. Saya memiliki 5 teknik dalam menghadapi masalah ini: 1. Terapkan Go – No Go untuk masalah tersebut. Menurut saya, penerapan ini adalah bagian dari bersikap realistis terhadap masalah tersebut. Sebagai contoh:           - M asalah dengan saudara, misal perselisihan pendapat. Apakah perlu diselesaikan? Apakah bisa dibicarakan dulu? Apakah bisa dilupakan saja?           Untuk ha...

Rahasia Orang Sukses: Konsistensi adalah Kunci

Beberapa waktu kemarin, saya melihat link dari youtube ini mengenai Ray Kroc: https://www.youtube.com/watch?v=ocXP1pLeqLM , dalam video singkat ini, dia berbicara: “Now, I know what you're thinkin'. How the hell does a 52 year-old, over-the-hill milkshake machine salesman... build a fastfood empire with 16,000 restaurants, in 50 states, in 5 foreign countries... wtih an annual revenue of in the neighborhood of $700,000,000.00... One word... PERSISTENCE” Dalam Bahasa Indonesia: “Sekarang, aku tahu apa yang kamu pikirkan. Bagaimana bisa seorang sales mesin milkshake berusia 52 tahun... membangun kerajaan makanan cepat saji dengan 16.000 restoran, di 50 negara bagian, di 5 negara asing... dengan pendapatan tahunan sekitar $700.000.000,00(700 juta dollar!). .. Satu kata... PERSISTENSI” Penjelasan singkat untuk Ray Kroc, dengan nama lengkap, Raymond Albert Kroc (5 Oktober 1902 – 14 Januari 1984) adalah seorang pengusaha Amerika. Ia memperoleh perusahaan makanan cepat saji Mc...

5 Skill Penting untuk Mengoptimalkan Perjalananmu

Ingin liburan yang lebih bermakna? 5 skill ini akan membantumu mengenal budaya dan masyarakat setempat lebih dalam. Menjelajah dengan optimal. Siapa sih yang nggak suka menjelajahi tempat-tempat baru dan merasakan pengalaman yang tak terlupakan? Tapi, untuk bisa menikmati perjalanan, kita butuh persiapan yang matang. Bukan cuma soal tiket dan paspor aja, ada beberapa skill penting yang harus dikuasai biar perjalananmu makin seru dan lancar. Kebetulan saya dan istri memiliki kesempatan untuk travelling di dalam dan di luar negri. Dan, istri saya sangat ahli dengan skill ini. Berikut 5 skill wajib yang harus dimiliki setiap traveler: 1. Master of Time Management: Jago Atur Waktu Traveling itu bukan cuma soal mengunjungi tempat wisata, tapi juga soal mengatur waktu dengan efektif. Perlu dilihat dan dipersiapkan dengan matang, waktu berangkat, waktu tunggu, waktu transit dan waktu menuju lokasi, baik itu hotel atau area wisata yang dituju. Pengaturan waktu perjalanan tanpa tour akan ...