Langsung ke konten utama

Aktivitas Fisik untuk Mengurangi Stres: Manfaat Olahraga bagi Kesehatan Mental

Apakah kamu sering mengalami, pekerjaan di kantor yang bertumpuk, deadline yang sudah dekat serta masih baru 30% (bahkan belum mulai!). Pulang ke rumah dengan pikiran yang dipenuhi dengan tugas-tugas yang belum selesai, dan perasaan yang tegang dan gelisah. Saya sih, sering mengalami hal itu….

Jika saya memiliki banyak pikiran, kebetulan malah membuat badan menjadi Lelah, dan mudah tidur. Nah, sayangnya, saat bangun, pikiran-pikiran tadi masih ada. Bahkan tambah banyak, karena telah berganti hari dan masalah belum selesai.

Untuk menghilangkan pikiran-pikiran tersebut, saya akan lakukan jogging di pagi hari minimal 30 menit. Saat berlari, saya akan fokus pada pernapasan dan gerakan tubuh. Pikiran-pikiran terkait pekerjaan akan menjadi terarah. Saya bisa melihat permasalahan secara gambaran besar, dan bisa memutuskan untuk memulai dari mana. Setelah lari, biasanya saya akan mendapatkan perasaan segar, berenergi dan positif untuk menyelesaikan masalah.

Kok bisa ya?

Kejadian di atas, banyaknya pikiran-pikiran yang saya alami, bisa dikatakan adalah saya mengalami stress. Stres adalah bagian yang umum dalam kehidupan modern, mempengaruhi orang-orang dari semua usia dan latar belakang. Meskipun merupakan respons alami terhadap tantangan, stres kronis dapat memiliki efek buruk pada kesehatan fisik dan mental.

Ternyata, aktivitas fisik (salah satunya kardio; lari, sepeda dan yang sejenis, terbukti menjadi salah satu alat yang ampuh untuk mengurangi stres dan memperbaiki perasaan secara keseluruhan.

Mengapa Olahraga Kardio Sangat Efektif Mengurangi Stres? Berikut 5 alasan utamanya:

1.       Melepaskan Endorfin: Olahraga kardio merangsang produksi endorfin, hormon yang memberikan perasaan senang dan mengurangi rasa sakit.

2.       Mengalihkan Perhatian: Fokus pada gerakan tubuh selama berolahraga dapat membantu kita melupakan masalah yang sedang dihadapi.

3.       Meningkatkan Kualitas Tidur: Olahraga teratur dapat memperbaiki kualitas tidur, yang sangat penting untuk mengatasi stres.

4.       Meningkatkan Percaya Diri: Ketika kita melihat hasil dari latihan kita, rasa percaya diri akan meningkat, sehingga kita lebih siap menghadapi tantangan.

5.       Mengurangi Kecemasan dan Depresi: Studi telah menunjukkan bahwa olahraga dapat efektif dalam mengurangi gejala kecemasan dan depresi, yang keduanya terkait erat dengan stres.

Nah, dengan segala rutinitas yang ada, tentunya akan jadi tantangan tersendiri untuk menambah olahraga di dalamnya. Berikut 5 tips untuk Mengintegrasikan Olahraga ke dalam Rutinitas kita sehari-hari:

·       Mulai dengan Perlahan: buatkan target sederhana, contoh: lari pagi minimal 15 menit setiap hari, bisa ditambahkan juga push-up minimal 5x setiap bangun pagi, atau squat minimal 5x setiap masuk toilet.

·       Pilih waktu yang cocok: pagi, siang, sore atau malam hari.

·       Jadikan Sosial: ajak teman, bergabung dengan komunitas, atau ajak keluarga, akan membuat olahraga lebih menyenangkan.

·       Tetapkan Tujuan yang Realistis: 3 hari berturut-turut lari pagi di dalam 1 minggu. Lalu, tujuan ini ditingkatkan jika sudah tercapai. 

·       Dengarkan tubuh kita sendiri, jika tubuh memberikan sinyal Lelah, contoh: bangun pagi dengan kondisi pegal, istirahat saja dulu 1 hari, evaluasi, apakah ada aktivitas yang berlebihan, lalu turunkan aktivitasnya, dan mulai lagi. 

Dengan memasukkan aktivitas fisik secara teratur ke dalam hidup kita serta memulai dengan sederhana, kita bisa dengan efektif mengelola stres, meningkatkan kesehatan mental, dan meningkatkan kesehatan kita secara keseluruhan. Ingat, kuncinya memulai dengan sederhana.

Yang pasti, dimulai saja dulu, lalu menikmati prosesnya, perubahan perlu waktu, dan kita perlu bersabar untuk menjadi perubahan tersebut menjadi kebiasaan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aturan Utama Kehidupan Bahagia: Harapan Rendah dan Bersikap Stoik

Aturan utama kehidupan bahagia adalah harapan rendah. Jika Anda punya harapan tidak realistis, Anda akan merana sepanjang hidup. Anda sebaiknya punya harapan yang masuk akal Dan menerima hasil-hasil dalam hidup, baik Dan buruk, sebagaimana adanya dengan bersikap stoik. Charlie Munger, 98 tahun.    Kehidupan bahagia sering kali dianggap sebagai tujuan utama setiap individu dan secara umum, kita merasa bahagia jika mengalami hal-hal berikut:  1. Kebebasan Financial. 2. Kesehatan. 3. Hubungan yang sehat. 4. Keseimbangan hidup. 5. Ketenangan batin. Kebahagiaan tersebut bisa dicapai jika:  - Kita memiliki harapan yang masuk akal dan menerima segala hasil dalam hidup, baik itu baik maupun buruk, kita dapat menjalani hidup dengan lebih tenang dan bahagia.  - Sebaiknya, harapan yang tidak realistis hanya akan membawa penderitaan sepanjang hidup. T Tentunya untuk mencapai kebahagiaan tersebut wajib untuk diusahakan , sebagai contoh adalah: 1. Kebebasan Finansial: membu...

2 Cara Meningkatkan Manajemen Waktu untuk Mengembangkan Diri

Merasa sudah pakai to-do list, pasang reminder, tapi tetap aja hari terasa sibuk tanpa hasil? Mungkin yang kamu butuhkan bukan teknik baru—tapi kesadaran diri dan refleksi. Manajemen waktu sering diasosiasikan dengan alat bantu seperti to-do list, aplikasi produktivitas, atau teknik seperti Pomodoro. Namun, satu aspek yang sering diabaikan—padahal sangat fundamental—adalah self-awareness (kesadaran diri) dan refleksi diri. Tanpa dua hal ini, strategi dan alat terbaik sekalipun akan sulit memberikan hasil optimal.   Mengelola waktu bukan sekadar soal mengisi agenda, tapi tentang mengenal diri sendiri: apa yang penting bagimu, kapan kamu paling produktif, serta apa saja kebiasaan yang justru menyabotase waktumu.   1)       Mengenal Diri untuk Mengelola Waktu (Self-awareness). Self-awareness adalah kemampuan untuk memahami pola pikir, emosi, dan kebiasaan diri sendiri. Dalam konteks manajemen waktu, ini berarti kamu sadar: Kapan kamu palin...

Hadapi Masalahmu! Mengatasi Masalah dengan Bijaksana

Saya suka kesal kalau mengalami resah karena ada masalah yang datang, pastinya, masalah bisa datang kapan saja dalam kehidupan sehari-hari. Dan masalah ini sangat bervariasi, bisa masalah di kantor terkait kurangnya komunikasi, masalah dengan keluarga terkait kesal dengan salah satu keluarga jauh, atau masalah keuangan mengenai pengeluaran yang dirasa tidak perlu. Yang bikin kesal sebenarnya perasaan resahnya, karena ternyata masalah ini datang tidak terduga, dan mengganggu pikiran. Ya, lalu mau bagaimana lagi? Akhirnya, masalah ini perlu dihadapi. Saya memiliki 5 teknik dalam menghadapi masalah ini: 1. Terapkan Go – No Go untuk masalah tersebut. Menurut saya, penerapan ini adalah bagian dari bersikap realistis terhadap masalah tersebut. Sebagai contoh:           - M asalah dengan saudara, misal perselisihan pendapat. Apakah perlu diselesaikan? Apakah bisa dibicarakan dulu? Apakah bisa dilupakan saja?           Untuk ha...