Langsung ke konten utama

Liburan


Enaknya liburan, minggu lalu saya berlibur dengan anak-anak dengan cara yang berbeda, kita tidak menginformasikan ke mereka bahwa hari Jumat ini mereka akan dibawa berlibur. Tempatnya sih di puncak aja, tapi seru melihat expresi mereka saat mereka tahu bahwa minggu ini mereka akan berlibur.....hihi...senang deh
Saya sih maunya berlibur yang banyak, tetapi karena masih karyawan, liburan bener-bener harus di atur dengan jadwal kantor serta melakukan delegasi ke temen-temen. Tapi, jutek, bete, kesel dll semua pasti ada dan sementara harus dipendam dulu sampai ada waktunya. Saat ini juga saya menabung intensif untuk bisa jalan-jalan keluar negri.

Mood memang susah ditebak, beberapa orang bisa menyembunyikan mood yang sedang jelek dan tetap berlaku seperti biasa di hari-hari kerja. Saya model yang terlihat kalau mood sedang jelek, dan saat ini, saya melakukan olahraga: lari, berenang untuk mengurangi mood jelek saya. Jika terpaksa, saya biasanya melakukan bag boxing dirumah, badan pegel dan hati lumayan lega, karena pegel, ya pastinya ketiduran.
Banyak hal yang bikin mood jelek, terutama di kerjaan, achievement, performance dan semuanya datang dari diri sendiri, so far, bos sih ok dengan kinerja saya, tetapi saya yang selalu men set goal yang lebih tinggi, dan kadang-kadang bete kalo tidak bisa mencapainya.

Sikap positive juga cukup membantu menghilangkan/mengurangi sebel kerja ini, karena melihat sesuatu dengan sikap positive, bisa menjadikan ide baru yang tadinya tidak terpikirkan. Untuk hal ini, saya percara bahwa semua nya tergantung apa yang ada dipikiran kita. Jika kita berpikir baik, maka semua akan menjadi baik. Jika kita berpikir jelek, semua akan menjadi jelek...beneran loh
Lalu, jika memang bisa, ya segera berlibur, jika dana ada (walaupun kartu kredit), sebaiknya segera berlibur, tentunya untuk kartu kreditnya yang masih terjangkau dan belum sampai limit. Karena untuk masalah kartu kredit ini, saya juga punya masalah untuk membuat tagihan menjadi nol....duh susahnya

Dan saat berlibur, apa yang paling menyenangkan? Buat saya, melihat anak-anak bermain dengan senang adalah hal yang sangat saya sukai. Mereka cukup dengan berenang dan makan, setelah itu muka mereka ceria sekali. Dan saya biasanya sambil duduk-duduk dengan membaca buku, membersihkan pikiran
Rencananya sih, liburan berikut ke eropa (amin), saya mau lihat paris eurodisney, mau melihat italy, turki (cewe-cewe nya keren banget...katanya), dengan anak-anak saya. Saya ingin mereka melihat dunia yang sebelumnya saya baru bisa lihat di umur segini (udah cukup “ dewasa” deh...xixi)

Apa hasil dari liburan? Fresh mind atau setidaknya perasaan segar dan mendapatkan ide-ide baru yang bisa diterapkan untuk memperbaiki diri. Ide-ide ini sangat penting karena kadang-kadang, kita suka merasa buntu dan tidak berkembang lagi. Dengan berdiam diri dan berpikir, kita akan mendapatkan banyak ide untuk diri sendiri. Ide tersebut juga didukung dengan technology saat ini seperti internet dan buku-buku mengenai pengembangan diri.
Lalu, saat masuk kerja, segera paksakan diri untuk melakukan hal-hal yang sudah kita rencanakan, mungkin tidak semua akan terlaksana, tetapi dengan melakukan sesuatu yang baru, saya merasa bahwa saya bertumbuh dan menjadi lebih baik.

Created: 18 Feb 13

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aturan Utama Kehidupan Bahagia: Harapan Rendah dan Bersikap Stoik

Aturan utama kehidupan bahagia adalah harapan rendah. Jika Anda punya harapan tidak realistis, Anda akan merana sepanjang hidup. Anda sebaiknya punya harapan yang masuk akal Dan menerima hasil-hasil dalam hidup, baik Dan buruk, sebagaimana adanya dengan bersikap stoik. Charlie Munger, 98 tahun.    Kehidupan bahagia sering kali dianggap sebagai tujuan utama setiap individu dan secara umum, kita merasa bahagia jika mengalami hal-hal berikut:  1. Kebebasan Financial. 2. Kesehatan. 3. Hubungan yang sehat. 4. Keseimbangan hidup. 5. Ketenangan batin. Kebahagiaan tersebut bisa dicapai jika:  - Kita memiliki harapan yang masuk akal dan menerima segala hasil dalam hidup, baik itu baik maupun buruk, kita dapat menjalani hidup dengan lebih tenang dan bahagia.  - Sebaiknya, harapan yang tidak realistis hanya akan membawa penderitaan sepanjang hidup. T Tentunya untuk mencapai kebahagiaan tersebut wajib untuk diusahakan , sebagai contoh adalah: 1. Kebebasan Finansial: membu...

2 Cara Meningkatkan Manajemen Waktu untuk Mengembangkan Diri

Merasa sudah pakai to-do list, pasang reminder, tapi tetap aja hari terasa sibuk tanpa hasil? Mungkin yang kamu butuhkan bukan teknik baru—tapi kesadaran diri dan refleksi. Manajemen waktu sering diasosiasikan dengan alat bantu seperti to-do list, aplikasi produktivitas, atau teknik seperti Pomodoro. Namun, satu aspek yang sering diabaikan—padahal sangat fundamental—adalah self-awareness (kesadaran diri) dan refleksi diri. Tanpa dua hal ini, strategi dan alat terbaik sekalipun akan sulit memberikan hasil optimal.   Mengelola waktu bukan sekadar soal mengisi agenda, tapi tentang mengenal diri sendiri: apa yang penting bagimu, kapan kamu paling produktif, serta apa saja kebiasaan yang justru menyabotase waktumu.   1)       Mengenal Diri untuk Mengelola Waktu (Self-awareness). Self-awareness adalah kemampuan untuk memahami pola pikir, emosi, dan kebiasaan diri sendiri. Dalam konteks manajemen waktu, ini berarti kamu sadar: Kapan kamu palin...

Mengenal Filosofi 5S: Fondasi Efisiensi dan Produktivitas ala Jepang

Di bulan April 2025 kemarin, saya baru mendapatkan kesempatan mengunjungi Jepang di tiga kota: Tokyo, Osaka dan Kyoto. Hal yang sangat menarik perhatikan saya utamanya adalah kota-kota tersebut luar biasa bersih. Lalu, saya jadi teringat mengenai filosofi 5S yang berasal dari Jepang.    Filosofi 5S yaitu sebuah sistem manajemen tempat kerja yang berasal dari Jepang. Filosofi ini tidak hanya diterapkan di industri manufaktur, tetapi juga telah diadopsi di berbagai sektor seperti kesehatan, pendidikan, perkantoran, dan bahkan rumah tangga.     5S menjadi terkenal karena kesederhanaannya yang mudah dipahami, tetapi memiliki dampak besar ketika diimplementasikan secara konsisten. Nama "5S" sendiri berasal dari lima istilah dalam bahasa Jepang yang dimulai dengan huruf "S": Seiri (Sort), Seiton (Set in Order), Seiso (Shine), Seiketsu (Standardize), dan Shitsuke (Sustain) Kelima prinsip ini bekerja secara sinergis untuk menciptakan lingkungan kerja yang ...