Langsung ke konten utama

Menarik orang lain untuk ikut datang ke restoran yang sepi

Setiap akhir minggu, saya dan istri rutin makan bersama di luar rumah. Kami biasanya pergi ke mal yang ada di Jakarta dan dalam beberapa kesempatan, kami mencoba restoran baru yang belum pernah mita datangi.

Dalam memilih restoran, tentunya kami melihat review yang ada di social media dan terkadang, kami hanya pilih secara acak saja. Seiring waktu, saya dan istri sering kali menyadari bahwa ada orang-orang di dalam restoran yang membuat kami datang ke restoran tersebut.

Menurut kami, ada beberapa hal yang membuka kami datang karena orang-orang tersebut;

1. Berpenampilan Rapi dan Menarik. Mereka memiliki penampilan fisik rapi dan menarik. Rapi tidak selalu memakai kemeja, celana panjang dan bersepatu pantofel, bisa saja bercelana pendek, kaus dan sandal, dengan kondisi rapi. Mereka juga terlihat menjaga badan, terlihat segar, tegap dan percaya diri.

Di saat kami melihat-lihat menu restoran, begitu ada beberapa orang yang sedang makan dengan penampilan baik, hal ini mengundang kita untuk masuk ke dalam restoran itu.

2. Terlihat Segar dan Bahagia. Kami juga memperhatikan, bahwa orang-orang dengan fisik yang terlihat segar, bugar dan menunjukan rasa senang saat sedang makan di restoran tersebut juga menjadi daya Tarik.

Kami melihat bahwa orang-orang yang makan didalam restoran sambil tertawa, terlihat santai dan berinteraksi secara positif antar mereka mengundang kami untuk datang ke dalam restoran tersebut.

3. Bersikap Positif. Sikap positif akan memberikan kesan positif dan aura positif kepada area sekitarnya. Seperti matahari memberikan kehangatan ke alam saat memancarkan sinarnya.

Nah, aura positif ini bisa terbaca oleh kami yang melewati restoran tersebut. Pastinya, kami akan menengok ke dalam restoran yang berisi 1-2 orang yang berpenampilan rapi dan menarik, berbicara sambil tersenyum dan tertawa bersama, dibandingkan 1-2 orang yang sedang duduk dan menunjukkan sikap pasif dan sibuk main handphone, restoran dengan orang-orang seperti ini biasanya kami akan lewatkan.

Bagaimana jika restoran kosong? Kami akan memperhatikan bagaimana team yang sedang menunggu di dalam restoran tersebut;

-          Apakah ada crew yang sedang membersihkan di dalam restoran?

-          Apakah ada crew yang menunggu di depan restoran memperlihatkan menu?

-          Apakah restoran tertata rapih dan memperlihatkan suasana yang bercahaya? 

-          Apakah ada banner yang memperlihatkan promosi? 

Jika restoran yang kosong, tidak ada yang menunggu sama sekali, atau ada crew restoran yang menunggu sambal memainkan handphone, kemungkinan besar kami akan berpikir bahwa restoran ini tidak memiliki daya tarik dan crew restorannya juga bersikap masa bodoh.

Kesimpulan:

Secara umum, untuk membuat kami tertarik datang ke dalam satu restoran, akan berlaku hukum Ketertarikan (law of attraction). Law of attraction ini adalah sistem kepercayaan yang menyatakan bahwa pikiran dan emosi kita memiliki kekuatan untuk menarik pengalaman dan hasil ke dalam hidup kita. Secara sederhana, ini menyatakan bahwa "getaran serupa akan menarik getaran serupa".

Di luar hal-hal yang kami tuliskan di atas, kami percaya jika pemilik dan crew restoran memiliki prinsip dari law of attraction dan menerapkan prinsip-prinsip tersebut, maka, akan mengundang banyak orang untuk datang ke dalam restoran.

Senang bisa membagi pengalaman dan pemikiran pribadi terkait banyak hal, salah satunya mengenai hukum law of attraction ini.

 

Semoga bermanfaat!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aturan Utama Kehidupan Bahagia: Harapan Rendah dan Bersikap Stoik

Aturan utama kehidupan bahagia adalah harapan rendah. Jika Anda punya harapan tidak realistis, Anda akan merana sepanjang hidup. Anda sebaiknya punya harapan yang masuk akal Dan menerima hasil-hasil dalam hidup, baik Dan buruk, sebagaimana adanya dengan bersikap stoik. Charlie Munger, 98 tahun.    Kehidupan bahagia sering kali dianggap sebagai tujuan utama setiap individu dan secara umum, kita merasa bahagia jika mengalami hal-hal berikut:  1. Kebebasan Financial. 2. Kesehatan. 3. Hubungan yang sehat. 4. Keseimbangan hidup. 5. Ketenangan batin. Kebahagiaan tersebut bisa dicapai jika:  - Kita memiliki harapan yang masuk akal dan menerima segala hasil dalam hidup, baik itu baik maupun buruk, kita dapat menjalani hidup dengan lebih tenang dan bahagia.  - Sebaiknya, harapan yang tidak realistis hanya akan membawa penderitaan sepanjang hidup. T Tentunya untuk mencapai kebahagiaan tersebut wajib untuk diusahakan , sebagai contoh adalah: 1. Kebebasan Finansial: membu...

2 Cara Meningkatkan Manajemen Waktu untuk Mengembangkan Diri

Merasa sudah pakai to-do list, pasang reminder, tapi tetap aja hari terasa sibuk tanpa hasil? Mungkin yang kamu butuhkan bukan teknik baru—tapi kesadaran diri dan refleksi. Manajemen waktu sering diasosiasikan dengan alat bantu seperti to-do list, aplikasi produktivitas, atau teknik seperti Pomodoro. Namun, satu aspek yang sering diabaikan—padahal sangat fundamental—adalah self-awareness (kesadaran diri) dan refleksi diri. Tanpa dua hal ini, strategi dan alat terbaik sekalipun akan sulit memberikan hasil optimal.   Mengelola waktu bukan sekadar soal mengisi agenda, tapi tentang mengenal diri sendiri: apa yang penting bagimu, kapan kamu paling produktif, serta apa saja kebiasaan yang justru menyabotase waktumu.   1)       Mengenal Diri untuk Mengelola Waktu (Self-awareness). Self-awareness adalah kemampuan untuk memahami pola pikir, emosi, dan kebiasaan diri sendiri. Dalam konteks manajemen waktu, ini berarti kamu sadar: Kapan kamu palin...

Mengenal Filosofi 5S: Fondasi Efisiensi dan Produktivitas ala Jepang

Di bulan April 2025 kemarin, saya baru mendapatkan kesempatan mengunjungi Jepang di tiga kota: Tokyo, Osaka dan Kyoto. Hal yang sangat menarik perhatikan saya utamanya adalah kota-kota tersebut luar biasa bersih. Lalu, saya jadi teringat mengenai filosofi 5S yang berasal dari Jepang.    Filosofi 5S yaitu sebuah sistem manajemen tempat kerja yang berasal dari Jepang. Filosofi ini tidak hanya diterapkan di industri manufaktur, tetapi juga telah diadopsi di berbagai sektor seperti kesehatan, pendidikan, perkantoran, dan bahkan rumah tangga.     5S menjadi terkenal karena kesederhanaannya yang mudah dipahami, tetapi memiliki dampak besar ketika diimplementasikan secara konsisten. Nama "5S" sendiri berasal dari lima istilah dalam bahasa Jepang yang dimulai dengan huruf "S": Seiri (Sort), Seiton (Set in Order), Seiso (Shine), Seiketsu (Standardize), dan Shitsuke (Sustain) Kelima prinsip ini bekerja secara sinergis untuk menciptakan lingkungan kerja yang ...