Langsung ke konten utama

Postingan

6 Hal Penting Listening Skills dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam kehidupan sehari-hari, pastinya kita akan selalu berinteraksi dengan banyak orang; pasangan, keluarga, teman-teman dan rekan kerja. Sekali waktu, saya pernah berdiskusi panjang lebar dan merasa lawan bicara hanya mengangguk tanpa benar-benar memahami maksud saya. Atau sebaliknya, saya pernah menyadari bahwa kadang saat teman sedang berbicara, pikiran saya justru melayang ke mana-mana (kepikiran hal lain). Ternyata, hal ini wajar terjadi, karena mendengarkan ternyata bukan sekadar mendengar. Mendengarkan (listening) adalah sebuah keterampilan yang membutuhkan kesadaran, fokus, dan niat untuk memahami.   Saya menyadari bahwa di era komunikasi yang serba cepat seperti sekarang, listening skills menjadi salah satu kemampuan paling penting, baik dalam kehidupan pribadi, pekerjaan, maupun interaksi sosial. Sayangnya, banyak orang lebih fokus pada kemampuan berbicara (speaking skills) dan melupakan bahwa komunikasi yang efektif tidak akan terjadi tanpa kemampuan mendengarkan den...

Mengenal Prinsip 80/20: Rahasia Hidup Lebih Efektif dan Produktif

Saya baru selesai membaca buku Prinsip 80/20 karangan Richard Koch. Prinsip 80/20, atau dikenal juga sebagai “Pareto Principle”, adalah salah satu konsep paling berpengaruh dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Dikemukakan oleh Richard Koch dalam bukunya “The 80/20 Principle”, prinsip ini mengungkapkan bahwa “80% hasil berasal dari 20% usaha”, artinya, sebagian besar pencapaian kita sebenarnya datang dari sedikit tindakan yang benar-benar penting.     Prinsip ini awalnya ditemukan oleh Vilfredo Pareto, seorang ekonom Italia, yang mengamati bahwa 80% kekayaan di Italia dimiliki oleh 20% populasi, namun, Richard Koch mengembangkan konsep ini lebih jauh, menunjukkan bahwa ketidakseimbangan ini berlaku di hampir semua aspek kehidupan—mulai dari bisnis, manajemen waktu, hingga kebahagiaan pribadi.   Prinsip 80/20 Prinsip 80/20 menyatakan bahwa hubungan antara usaha dan hasil tidak seimbang. Dalam banyak kasus:   - 20% input (usaha, waktu...

7 Tindakan Kecil untuk Meningkatkan Resilience

Pernah merasa hidup seperti memberi tantangan terus-menerus tanpa jeda? Saat beban kerja bertambah, atau masalah pribadi datang bertubi-tubi—banyak dari kita merasa kelelahan secara emosional. Saya pernah merasakan hal-hal tersebut, dan di saat seperti itu, saya menemukan satu kata yang terus memberi harapan: resilience. Resilience memberikan arti bukan sekadar bertahan, tapi kemampuan untuk bangkit, belajar, dan berkembang dari kesulitan. Seperti pohon yang tetap berdiri meski diterpa badai.   🧠 Apa Itu Resilience dan Mengapa Penting di Masa Kini? Menurut American Psychological Association (APA), resilience bukan bawaan lahir, melainkan keterampilan yang bisa dipelajari dan dilatih (APA, 2023). Sementara Mayo Clinic menjelaskan bahwa resilience adalah kemampuan mengelola stres dan emosi agar tetap fokus meskipun dalam tekanan (Mayo Clinic, 2022).   Di tengah kondisi sosial dan ekonomi Indonesia saat ini; dari tekanan pekerjaan, biaya hidup, hingga ketidakp...

3 Dampak Olahraga Rutin Memberikan Mood Positif dalam Hidup

Saya rutin melakukan olahraga setiap harinya. Selain saya merasa perlu bergerak agar membuat diri saya lebih termotivasi memulai hari, saya merasa olahraga ini memberikan efek positif untuk diri saya. Ternyata banyak sekali manfaat olahraga rutin ini. Berdasarkan sebuah artikel dari Harvard Health Publishing, aktivitas fisik secara rutin dapat meningkatkan mood secara signifikan dan berkontribusi pada kesehatan mental yang lebih baik. Dari tulisan tersebut, saya tuliskan 3 dampak utama dari olahraga rutin yang bisa kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam jangka panjang: 1. Olahraga Meningkatkan Produksi Hormon “Feel Good” Saat kita bergerak—baik itu berlari, bersepeda, atau sekadar berjalan kaki cepat—tubuh akan melepaskan hormon seperti endorfin, serotonin, dan dopamin. Hormon-hormon ini bekerja sebagai “penyeimbang mood” alami, membantu meredakan stres dan menciptakan perasaan senang, tenang, bahkan euforia ringan.   Menurut Harvard Health, olahraga memilik...

6 Konsep Kesederhanaan dari Buku The Simplicity Principle

Saya baru menyelesaikan buku "The Simplicity Principle" oleh Julia Hobsbawn. Isi buku ini menarik karena dalam buku ini, Julia Hobsbawm menawarkan panduan untuk menghadapi dunia yang semakin kompleks dengan pendekatan yang lebih sederhana dan bermakna.  Buku ini mengajak pembaca untuk melepaskan diri dari kebisingan modern dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting. Julia Hobsbawm mengidentifikasi enam aspek (Hexagon) utama yang membantu menciptakan kejelasan dan ketenangan dalam hidup: 1) kesederhanaan, 2) individualitas, 3) reset, 4) pengetahuan, 5) jejaring, dan 6) waktu.  Berikut penjelasan mengenai 6 aspek tersebut:  1. Kesederhanaan (Simplicity)   Kesederhanaan bukan sekadar mengurangi hal-hal yang tidak penting, melainkan tentang menemukan kejelasan di tengah kompleksitas. Penulis  berpendapat bahwa kita sering terjebak dalam rutinitas yang terlalu rumit, baik dalam pekerjaan maupun kehidupan pribadi.  Dengan menerapkan prinsip kesederhanaa...

Diam: Ketika Keunggulan Menjauhkan Pemimpin dari Keramaian

Menjadi seorang leader/pemimpin sering digambarkan sebagai posisi yang penuh kuasa, kontrol, dan pengaruh. Tapi satu hal yang jarang dibicarakan: kesepian di puncak. Di balik semua peran strategis, keputusan besar, dan pergerakan organisasi, ada ruang kosong yang tak banyak orang tahu: ruang diam seorang leader. Bagi seorang leader, dalam hal ini untuk dunia korporasi, mereka perlu diam karena beberapa hal berikut:  1. Diam, Tak Bisa Bicara Bebas dengan Team Tidak semua hal bisa dibicarakan dengan team. Ada rahasia yang harus dijaga. Bukan karena tidak percaya, tapi karena itu tanggung jawab. Seorang leader tahu bahwa membocorkan strategi sebelum waktunya, atau curhat soal tekanan internal, bisa merusak stabilitas team. Maka mulut harus dikunci, dan hati dipendam sendiri. 2. Diam, Keluarga Tak Selalu Paham Saat pulang ke rumah, seorang leader tetaplah manusia biasa yang butuh pelukan dan kehangatan. Tapi saat ingin berbagi, sering kali muncul kesenjangan. Kompleksitas masalah di le...

Mengenal Filosofi 5S: Fondasi Efisiensi dan Produktivitas ala Jepang

Di bulan April 2025 kemarin, saya baru mendapatkan kesempatan mengunjungi Jepang di tiga kota: Tokyo, Osaka dan Kyoto. Hal yang sangat menarik perhatikan saya utamanya adalah kota-kota tersebut luar biasa bersih. Lalu, saya jadi teringat mengenai filosofi 5S yang berasal dari Jepang.    Filosofi 5S yaitu sebuah sistem manajemen tempat kerja yang berasal dari Jepang. Filosofi ini tidak hanya diterapkan di industri manufaktur, tetapi juga telah diadopsi di berbagai sektor seperti kesehatan, pendidikan, perkantoran, dan bahkan rumah tangga.     5S menjadi terkenal karena kesederhanaannya yang mudah dipahami, tetapi memiliki dampak besar ketika diimplementasikan secara konsisten. Nama "5S" sendiri berasal dari lima istilah dalam bahasa Jepang yang dimulai dengan huruf "S": Seiri (Sort), Seiton (Set in Order), Seiso (Shine), Seiketsu (Standardize), dan Shitsuke (Sustain) Kelima prinsip ini bekerja secara sinergis untuk menciptakan lingkungan kerja yang ...