Langsung ke konten utama

Males bikin Kreatif



Masak sih? Males itu bisa bikin kreatif? Ya, benar! Bisa aja terjadi dan itu lebih kearah pola pikir loh…
Wah? Gimana sih? Kok malah pola pikir?
Hehe….jadi begini, apakah ada saat kita begitu parahnya harus menerima banyak tanggung jawab dipekerjaan? Begitu banyak tugas-tugas yang harus  diselesaikan? Begitu banyak janji yang harus dipenuhi?  Jika ya? Nah, terapkan lah pola pikir males ini?
Jadi gimana? Pola pikir males bikin kreatif ini maksudnya, kita pikirkan langkah tersingkat, termudah, dan tersantai untuk menyelesaikannya. Hal-hal ini bisa dibagi menjadi beberapa kategori:
1)     Hal-hal kritis
2)     Hal-hal non kritis
3)     Hal-hal yang bisa didelegasikan
4)     Hal-hal yang bisa dilupakan
Waduh? Akhirnya jadi serius kerja juga yah? Ya iya laaaaah……emang nya mau ditinggalin kerjaan nya? Kecuali emang sudah di niatkan untuk menjadi pengusaha atau pindah kerja atau hal-hal lainnya…ya semuanya tetap harus dikerjakan…J

Ok, lalu selanjutnya bagaimana? Jadi begini: untuk membagi menjadi kategori dibawah ini, tentunya harus dibuatkan daftar pekerjaan yang saat ini sedang dilakukan serta dibagi dengan kategori:
1)     Hal-hal kritis. Kritis = penting = jika tidak selesai fata! Nah, pastikan anda melakukan evaluasi pekerjaan dengan memastikan:
·         Pekerjaan ini adalah tugas utama anda. Jika anda adalah akuntan -> laporan keuangan. Jika anda adalah engineer -> perawatan mesin, dll
·         Pekerjaan ini adalah menentukan karir anda
·         Pekerjaan ini ditugaskan langsung oleh bos anda
·         Andalah yang mempunyai keahlian serta pengalaman untuk pekerjaan ini.

2)     Hal-hal non kritis. Nah kalau ini ya, semua yang tidak termasuk di point 1 tetapi tetap menjadi tanggung jawab anda pastinya. Contohnya:
·         Pekerjaan administrasi yang terkait dengan anak buah anda. Contoh untuk engineer: absensi, laporan shift, jadwal perawatan mesin, dll
·         Jenis pekerjaan yang terkait dengan pihak ketiga (vendor, dept lain, dll)

3)     Hal-hal yang bisa didelegasikan. Nah, nulisnya sih gampang, tetapi pengalaman saya sendiri bilang kalau hal ini adalah sulit dilakukan dikarenakan kita terkadang merasa  bisa melakukan semuanya. Tetapi, anda harus lakukan delegasi dengan berdasarkan kepada:
·         Pekerjaan tersebut tidak berpengaruh terhadap karir anda. Jika anda harus membuat laporan absen, ngapain anda repot-repot bikin? Mintakan kepada admin, HR, etc
·         Pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab team anda atau dept lain. Jika anda sadar scope of work anda serta mengerti tugas utama anda dan team anda atau dept lain, segera delegasikan pekerjaan ini kepada mereka.

4)     Hal-hal yang bisa dilupakan dan ditolak. Akhirnya, anda harus lupakan pekerjaan ini atau bahkan anda harus tolak. Masa bisa menolak pekerjaan?  Yah, anda harus melupakan serta menolak dengan cerdas tanpa terlihat anda sudah bosan kerja diperusahaan tersebut. Anda harus bisa mengkomunikasikan hal ini dengan baik. Hal-hal yang bisa kita tolak adalah sbb:
·         Ide-ide iseng dari atasan atau team. Dalam perusahaan yang masih belum mempunyai organisasi yang kuat dalam R&D, kadang banyak ide yang susah diterapkan dan tidak dibuatkan hal-hal khusus untuk menyelesaikannya. Contoh:
a)  Ide meningkatkan penjualan, tetapi tidak menambah insentif, menambah team kerja, menambah promosi, intinya, tidak memberikan solusi yang cukup. Jika pihak management bersikeras, maka sebaiknya lupakan saja.
b) Ide meningkatkan tingkat pengawasan, tetapi tidak ada yang setuju untuk ditambah pekerjaannya, tidak ada yang mau bekerja lebih untuk menyelesaikannya. Semua hanya ke anda. Well, sebaiknya anda harus smart melihat jangka panjang nya untuk hal ini.
c) Dan lain-lain
·         Pekerjaan tambah diluar job description. Anda pasti sudah mengerti maksudnya, jika anda mengerti job description anda. Jika anda tidak punya job description yang di tanda tangani oleh anda dan management, segera dibuat! Ingat! Anda bekerja untuk uang kan? Untuk karir, untuk kesejahteraan yang lebih baik, untuk lingkungan yang lebih baik. Nah, jika ya, anda harus pastikan semua yang anda kerjakan sesuai dengan job description anda.
Hal penting: Ingat! Anda harus sadar mengenai target masa depan anda, benar-benar pilih jenis pekerjaan yang anda akan tolak.
Contoh: jika bos anda menawarkan untuk menghandle masalah keuangan, yang anda tahu bahwa selama ini pekerjaa ini hanya dipegang oleh bos anda, TERIMA SAJA! Karena berarti dia sedang melakukan percobaan kepada anda untuk mengambil alih pekerjaan dia. Yang artinya, anda mempunyai kesempatan untuk naik.

Ok, Ok, pada akhirnya, semua harus kerja…hehe…yah, itulah hidup, yang kerja keras akan dapat lebih, yang kerja cerdas, akan dapat lebih, tetapi, semuanya tetap harus dikerjakan.
Lalu, selanjutnya, pastinya kita harus yakin bahwa apapun yang kita lakukan akan memberikan hasil yang lebih baik, karena, ngapain amat udah kreatif tapi malah jadi merugikan perusahaan....itu salah sasaran artinya...

Kalau saya, terkadang saya melakukan hal yang saya namakan stop & think (berhenti dan berpikir). Saya hentikan semua pekerjaan dan saya pikirkan baik-baik.
Saya harus akui, kemampuan saya terbatas, setelah semua hal saya lakukan, saya harus berhenti dan berpikir, apakah yang saya lakukan ini sudah benar, aka nada hasil dan bisa diselesaikan.
Eh iya, kesimpulan nya? Hihi….ya males itu bikin kreatif dengan syarat anda tetap menyelesaikan pekerjaan dan tugas-tugas utama anda. Dengan cara yang lebih cepat, lebih cerdas dan lebih positif
Salam Sukses,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aturan Utama Kehidupan Bahagia: Harapan Rendah dan Bersikap Stoik

Aturan utama kehidupan bahagia adalah harapan rendah. Jika Anda punya harapan tidak realistis, Anda akan merana sepanjang hidup. Anda sebaiknya punya harapan yang masuk akal Dan menerima hasil-hasil dalam hidup, baik Dan buruk, sebagaimana adanya dengan bersikap stoik. Charlie Munger, 98 tahun.    Kehidupan bahagia sering kali dianggap sebagai tujuan utama setiap individu dan secara umum, kita merasa bahagia jika mengalami hal-hal berikut:  1. Kebebasan Financial. 2. Kesehatan. 3. Hubungan yang sehat. 4. Keseimbangan hidup. 5. Ketenangan batin. Kebahagiaan tersebut bisa dicapai jika:  - Kita memiliki harapan yang masuk akal dan menerima segala hasil dalam hidup, baik itu baik maupun buruk, kita dapat menjalani hidup dengan lebih tenang dan bahagia.  - Sebaiknya, harapan yang tidak realistis hanya akan membawa penderitaan sepanjang hidup. T Tentunya untuk mencapai kebahagiaan tersebut wajib untuk diusahakan , sebagai contoh adalah: 1. Kebebasan Finansial: membu...

2 Cara Meningkatkan Manajemen Waktu untuk Mengembangkan Diri

Merasa sudah pakai to-do list, pasang reminder, tapi tetap aja hari terasa sibuk tanpa hasil? Mungkin yang kamu butuhkan bukan teknik baru—tapi kesadaran diri dan refleksi. Manajemen waktu sering diasosiasikan dengan alat bantu seperti to-do list, aplikasi produktivitas, atau teknik seperti Pomodoro. Namun, satu aspek yang sering diabaikan—padahal sangat fundamental—adalah self-awareness (kesadaran diri) dan refleksi diri. Tanpa dua hal ini, strategi dan alat terbaik sekalipun akan sulit memberikan hasil optimal.   Mengelola waktu bukan sekadar soal mengisi agenda, tapi tentang mengenal diri sendiri: apa yang penting bagimu, kapan kamu paling produktif, serta apa saja kebiasaan yang justru menyabotase waktumu.   1)       Mengenal Diri untuk Mengelola Waktu (Self-awareness). Self-awareness adalah kemampuan untuk memahami pola pikir, emosi, dan kebiasaan diri sendiri. Dalam konteks manajemen waktu, ini berarti kamu sadar: Kapan kamu palin...

Hadapi Masalahmu! Mengatasi Masalah dengan Bijaksana

Saya suka kesal kalau mengalami resah karena ada masalah yang datang, pastinya, masalah bisa datang kapan saja dalam kehidupan sehari-hari. Dan masalah ini sangat bervariasi, bisa masalah di kantor terkait kurangnya komunikasi, masalah dengan keluarga terkait kesal dengan salah satu keluarga jauh, atau masalah keuangan mengenai pengeluaran yang dirasa tidak perlu. Yang bikin kesal sebenarnya perasaan resahnya, karena ternyata masalah ini datang tidak terduga, dan mengganggu pikiran. Ya, lalu mau bagaimana lagi? Akhirnya, masalah ini perlu dihadapi. Saya memiliki 5 teknik dalam menghadapi masalah ini: 1. Terapkan Go – No Go untuk masalah tersebut. Menurut saya, penerapan ini adalah bagian dari bersikap realistis terhadap masalah tersebut. Sebagai contoh:           - M asalah dengan saudara, misal perselisihan pendapat. Apakah perlu diselesaikan? Apakah bisa dibicarakan dulu? Apakah bisa dilupakan saja?           Untuk ha...